Gaji Tidak Pernah Diambil, Ini Rupanya Yang Akan Dilakukan Zainudin Hasan Di Lampung Selatan

LAMPUNG SELATAN, medianusantaranews.com

Bupati Lampung Selatan (Lamsel) DR. H. Zainudn Hasan, M.Hum mengundang pengasuh pondok pesantren se-Lamsel dibawah naungan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) cabang Lampung Selatan, di Aula Krakatau kantor bupati setempat, Kamis (25/01).

RMI merupakan lembaga NU dengan basis utama pondok pesantren yang mencapai kurang lebih 23.000 pondok di seluruh Indonesia. Lembaga ini lahir sejak Mei 1954 dengan nama Ittihad AL-Ma’ahid Al-Islamiyah. Hadir dalam acara tersebut, Ketua RMI NU Lampung Selatan, DR. KH. Ismail Marzuki, MM, M.Si beserta sejumlah ulama NU Lampung Selatan.

Dalam penyampaiannya, Ketua RMI NU Lampung Selatan Ismail Marzuki, sangat mengapresiasi adanya siltarurahmi tersebut. Sebab menurutnya, dimana apabila dua golongan antara ulama dan umarok bersinergi saling bekerjasama, maka umat akan menjadi baik, sebaliknya apabila tidak saling bekerjsama dengan baik umat akan rusak.

“Pengejawantahan dari hadist tersebut dibuktikan sore hari ini, agar kiranya kerjasama antar ulama dan umarok terwujud. Maka pak bupati ingin mewujudkan hal itu, sekiranya masyarakat Lampung Selatan agar betul-betul terangkat derajatnya menjadi negara yang Baldatun Thayyibatun WA Rabun Ghafur,” kata Ismail Marzuki dalam sambutannya.

Sementara Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan mengajak para pimpinan pondok pesantren dapat menjalin silturahimi dan komunikasi dengan pemerintah secara intens. Dirinya berharap pimpinan pondok pesantren tidak segan-segan untuk mengajukan perihal bantuan dan permasalahan yang ada di pondoknya.

“Sekarang sistem tata pemerintahannya berbeda dengan jaman era reformasi yang semuanya gampang, nah ini yang perlu kita luruskan. Segera saja bapak mengusulkan bantuan, Inshaa Allah tidak akan kosong. Karena selain kiyainya, tetapi yang kita bantu adalah anak didik yang ada di pondoknya, itu yang ingin saya buat,” ujar Zainudin.

Dalam kesempatan itu dirinya juga memastikan, seluruh pondok pesantren di Lampung Selatan pada tahun 2019 mendatang akan mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten. “Saya tidak pernah mengingkari janji, hanya nilainya tidak bisa dipastikan,” tegasnya.

“Maka saya coba kumpulkan gaji saya yang memang tidak pernah saya ambil, ditambah ada halaman rumah saya terkena jalan tol, sebagai ungkapan rasa syukur maka saya pastikan hasil peretemuan kita hari ini, jika ada 72 pondok paling lambat awal bulan beras sudah dikirm ke pondok-pondok di Lampung Selatan,” tutupnya.

( DT )




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *