Kecewa Dengan Harga, 40 Ton Buah Sawit Kok Malah Dibakar

Banyuasin,medianusantaranews.com- Kalau dulu masyarakat di Betung usahanya berkebun karet dan akhirnya getah sangat murah dengan kisaran harga Rp 3 ribu hingga Rp 4 ribu perkilo, saat ditanyakan kepada orang nomor satu jawabannya “siapa suruh menanam karet”? Saat ini masyarakat Pulau Rimau menanam kelapa sawit saat panen mengalami permasalahan yang sama seperti yang dialami masyarakat Betung saat itu juga permasalahan harga dan kami sekarang mau bertanya kepada siapa?, ucap Paimin warga Pulau Rimau.
Waktu kami membakar puluhan ton buah sawit hasil panen dari kebun kami sendiri itu pada kisaran harga jual hanya Rp 400 perkilo, sedang upah panen Rp 150 dan ongkos angkut Rp 300 perkilo, dari pada menambah berat jiwaku stres masalah buah sawit milikku itu lebih baik kami bakar saja, imbuh Paimin petani kebun kelapa sawit sukses di wilayah Kecamatan Pulau Rimau saat berbincang dengan wartawan (6/8/2018).
Masih menurutnya, timbulnya inisiatif untuk membakarnya itu ada berbagai persoalan yang ada diwilayahnya yang diantaranya masalah rusaknya ruas jalan poros dari desanya menuju tempat penjualan sampai saat ini dalam kondisi rusak sangat parah, parah dan parah.
” Sebagai petani kata Paimin, dari pada mengalami kerugian lebih banyak lagi, setelah upah tenaga pemanen kami bayar, solusi terakhir pembakaran itu yang terbaik”, ungkap Dia.
Untuk itu lanjut Dia, kepada pemerintah dalam Kabupaten Banyuasin diawali dari Kades,Camat dan Bupati supaya lebih mengoptimalkan perbaikan sarana transportasi jalan darat supaya aktivitas ekonomi masyarakat tidak terjadi amburadul seperti yang pernah dialami beberapa pekan lalu.
” Rangkulan pengelola perusahaan yang ada dalam wilayah Kecamatan Pulau Rimau ini untuk perbaikan jalan, supaya masyarakat petani tidak sengsara untuk menjual hasil pertaniannya”, pintanya.
Terkhusus kepada Bupati dan wakil Bupati Banyuasin terpilih, nantinya supaya lebih memprioritaskan peningkatan ekonomi rakyat dengan perbaikan jalan dan yang terpenting lagi tempatkan pejabat setingkat camat yang mau bekerja dan jangan hanya memenuhi kewajibannya sebagai ASN saja. “Tempatkan orang yang bisa memberikan sedikit kesejahteraan masyarakat terutama mengenai sarana transportasi”, tutupnya.
Kades Sumber Rejo, Joko berhasil diminta konfirmasinya mengatakan memang harga buah sawit di desanya sempat Rp 250 perkilo dan harga sekarang Rp 600 perkilo.
Jika masalah jalan kata Joko, kalau didesanya tidak masalah, karena selaku kami lakukan perawatan, tapi yang diluar desanya menuju ke pabrik ada yang rusak memang dan yang terparah kerusakan yang terdapat jalan poros tepat pada pangkal jembatan tanah kering Desa Mukut. ” Kalau disitu sudah rusak semua aktivitas ekonomi masyarakat melalui jalan darat lumpuh total”, bebernya. (wal)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *