BUPATI PRINGSEWU KAGUMI TEMPOYAK BAMBU, KULINER KHAS MELAYU JAMBI

Pringsewu

Sebagai daerah yang menetapkan bambu sebagai salah satu icon, Pringsewu bisa mengembangkan salah satu potensi tersebut untuk menggeliatkan roda perekonomian. Selama ini memang Pringsewu sudah memiliki kuliner yang berbahan dasar bambu. Namun, tak ada salahnya juga belajar dari daerah lain.

Di Jambi, misalnya, ada satu kuliner khas daerah tersebut yang cukup terkenal. Meskipun tidak melulu berbahan dasar bambu, namun setidaknya ada menggunakan unsur bambu sebagai sarana untuk memasaknya.

Adalah Tempoyak Buluh (Tempoyak Bambu). Meskipun dibuat menggunakan bahan-bahan dari ikan sungai dan buah durian, sebagaimana kita kenal selama ini di Lampung. Tetapi karena menggunakan media bambu, dengan memasukkan bahan-bahan tersebut ke dalam bilah bambu, sehingga kuliner ini sangat dikenal di Kota Jambi sebagai Tempoyak Buluh (Bambu).

Bupati Pringsewu Hi.Sujadi didampingi Kabag Umum Setdakab Pringsewu Ani Sundari, S.S.T.P., M.M., Kasubbag Protokol M.Irzal Nawawi, S.Sos. beserta sejumlah staf saat berkesempatan mencicipi kuliner khas Melayu Jambi tersebut di RM Hj.Herna di daerah Telanaipura, Jambi, Kamis (25/10/18) malam, seusai menghadiri City Sanitation Summit XVIII di Kota Jambi, mengatakan bahwa Pringsewu pun bisa mengembangkan berbagai kuliner bambu sebagai upaya memberdayakan masyarakat sekaligus mengenalkannya ke luar daerah, sehingga dikenal oleh masyarakat luar. Jika sudah terkenal dan menjadi sebuah icon daerah, tentunya mereka yang kebetulan mengunjungi Pringsewu akan mencarinya.

Wartawan Sahirun.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *