Wartawan Menghilang, ini Jawaban Dari Polres Banyuasin

Banyuasin,MNN – Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar dalam keteranganya kepada wartawan melalui Kasat Narkoba AKP Widhi Darma dijelaskan ketika ada kunjungan kerja Kapolda Sumsel dan rombongan di Mapolres Banyuasin tiba-tiba wartawan menghilang itu tidak benar, sebab dari rekan-rekan wartawan yang menayangkan kegiatan saat bapak Kapolda ada di Banyuasin. ” Entah berapa ada ketika itu yang jelas terlihat dari rekan-rekan wartawan aktif mengekspos kegiatan selama bapak Kapolda di Banyuasin”, tegas Kasat AKP Widhi Darma bersemangat.

Kata Kasat, bahkan ada dari rekan kita wartawan yang mengenakan atribut anggota PWI ada terlihat dari media TV, Cetak dan Online, namun usai kegiatan itu memang rekan-rekan langsung meninggalkan Mapolres ini mungkin mereka ada kegiatan ditempat lain yang sudah terjadwal sebelumnya dan itu dibenarkan oleh Ketua PWI Banyuasin Diding Karnadi, SH Jumat kemarin saat berkunjung ke Mapolres.

Dikatakan Diding, sebenarnya wartawan yang meliput itu bukan tidak ada saat ada kunjungan Kapolda itu, ada sebagian, tetapi mereka kemudian melakukan liputan yang sudah di Proyeksikan dari kantor redaksi yang dijadwalkan sebelumnya.

Masalah lain ada informasi sepekan lalu ada wartawan yang hendak mengkonfirmasikan terkait kelanjutan kasus tentang penggrebekan pengguna Narkoba yang sempat menghebohkan masyarakat di Komplek Perumahan dalam Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Rabu sore lalu, itu dilepaskan karena memang tidak cukup bukti, lanjut Kasat.

Perlu diketahui saat penggerebekan anggota kami hanya dapat barang bukti berupa alat isap sabu pun hanya berbentuk botol dan kabarnya ada barang bukti barang haramnya 1 kg itu pun tidak benar dan tida ada, saya tegaskan sekali lagi itu tidak benar.

Saya tegaskan kata Kasat, para terduga dipulangkan dengan alasan tidak cukup bukti bahkan dari ketiga terduga pun dinyatakan bebas narkotika setelah hasil tes urine dari ketiganya negatif, “maka kami tidak bisa menahan mereka berlama-lama kan”.

Perlu kami tegaskan lanjut Kasat, memang benar anggota kami melakukan penggrebekan terhadap 3 orang yang diduga mengunakan narkoba dengan berisial H, R dan Y, namun yang didapati di TKP hanya ada botol bekas tempat minuman dan sebilah Sajam, terhadap 3 tersangka sudah dilakukan tes urine ternyata negative, karena tidak ada bukti dan sudah tes Urine hasilnya negatif, maka untuk H dan R kami pulangkan. Tapi 1 orang berinisial Y ditetapkan menjadi tersangka dan sudah di tahan, karena kepemilikan senjata tajam dan berkasnya pun sudah kita diserahkan ke Pidum, begitu ceritanya yang kita lakukan.

Mungkin hanya ada kesalah-pahaman dari rekan-rekan terhadap saya yang masih baru bertugas di Polres Banyuasin ini, sehingga belum saling memahami karakter kita masing-masing. ” Hanya kurang komunikasi saja kita, maka saya minta maaf kepada rekan-rekan awak media yang bertugas di Banyuasin dan mari kita jalin kerjsama yang lebih baik dari yang sebelumnya.

” Ya masalah itu karena tidak ada BB kita tidak bisa proses, hanya ada botol saja, walau saja itu bekas minuman biasa, namun untuk kepemilikan Sajam sudah kita serahkan ke Pidum, mereka juga setelah dilakukan tes urine mereka ternyata negative, mereka baru mau rencana makai, tetapi sudah keburu di gerbek petugas,” penjelasan pria berdarah silang Betawi-Jogjakarta ini.

Masih kata dia, saya menyambut rekan-rekan dengan nada tinggi juga tidak benar karena itu watak saya berdialog saat rekan wartawan mengkonfirmasikan tentang ada giat dari satuan yang dikomandoinya dan itu tidak ada BB narkoba dilokasi penggerebekan, kenapa tak tanya penangkapan 4 kg mas dengan nada tinggi atau yang 2,5 ons yang diamankan di Polsek Rambutan, begitu saya arahkan yang saya pikir belum ditayangkan.

“Jadi yang terjadi di Golden Asri itu mereka baru rencana mau mesan dan make Sabu dan waktu di grebek hanya ada botol dan pisau tidak ada sabu,” ujar Kasat Narkoba begitu kan jawaban saya dan saya tidak sambil membentak rekan wartawan yang ada didepan saya dan saya meminta bukan melarang agar omongan saya itu tidak direkam.

Kalau logikanya saat aktivitas dari Satnarkoba melakukan penggrebekan itu seharusnya ada BB yang ditarget, tetapi walau hanya ada alat bukti berupa botol bekas minum tetap ketiganya kita lakukan tes urine dan ternyata dari ke-3 nya dinyatakan negatif maka kita pulangkan mereka, kecuali ada yang kasus sajam itu Pidus yang menindak-lanjutinya, tutupnya sekaligus menyudahi perbincanganya.(waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *