Metro, medianusantaranews.com
Walikota Metro Achmad Pairin diwakili Asisten II Prayetno melepas 21 Anggota PWI Metro menghadiri HPN di Kota Padang Sumatera Barat. Pelepasan berpusat di Kantor PWI Metro, Selasa (6/2/2018).
Asisten II Prayetno mengatakan, pers memiliki peran dominan dalam mensukseskan pembangunan, maka Pemkot Metro menjadikan insan pers sebagai mitra kerja. Baik pembentukan opini, serta sebagai bagian yang turut serta dalam proses pengawasan dan pelaksanaan pembangunan.
“Pemkot Metro tentu sangat ingin hubungan kemitraan dengan pers dapat harmonis, saling menghargai serta menjunjung tinggi etika kemitraan yang kita emban. Pun kami membuka diri terhadap berbagai informasi, masukan, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan,” paparnya.
Ia pun berharap insan pers di Bumi Sai Wawai dapat mendukung dan berperan aktif dalam proses pembangunan dengan menjalankan profesi jurnalistik sesuai etika profesi dan kode etik jurnalistik. Terlebih PWI sebagai organisasi wartawan yang besar dan berpengalaman yang menjadi cermin, tolak ukur, dan acuan bagi organisasi wartawan lainnya.
“Kami berharap kegiatan Hari Pers Nasional di Padang nantinya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya pada kehidupan jurnalistik maupun bagi pembangunan Kota Metro. Selamat mengikuti Hari Pers Nasional di Kota Padang,” tukasnya.
Sementara Sekretaris PWI Kota Metro Abdul Wahab melaporkan sebanyak 21 anggota PWI Kota Metro yang berangkat mengikuti HPN di Kota Padang. Terdiri dari pengurus dan anggota PWI Metro.
“Dari kabupaten kota yang berangkat, PWI Kota Metro yang paling banyak mengirimkan perwakilanya. Banyaknya anggota yang berangkat untuk mempererat silaturahim dan kedekatan sesama anggota untuk kemajuan PWI Kota Metro,” terangnya
Ia juga berharap kepada anggota muda yang mengikuti HPN dapat membuka wawasannya lebih luas akan tugas pokok jurnalistik sebagai pilar keempat demokrasi. Sehingga mampu menjunjung tinggi kehormatan wartawan saat bertugas di lapangan.
“Saya pribadi pun menegaskan kepada seluruh anggota PWI untuk bekerja secara profesional. Jika sudah bekerja profesional, apapun kendala di lapangan dan persoalan terhadap anggota, PWI akan membela hingga titik darah penghabisan. Namun jika sebaliknya, wartawan tersebut nakal, PWI tidak akan ikut campur dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku,” tutup nya.
(ema)