Penyuluh dan Petani perlu menerapkan Inovasi Teknologi

Bandar Lampung, medianusantaranews.com

Kemajuan sektor pertanian dimasa mendatang ditentukan juga oleh kemampuan suatu negara dalam menghasilkan produk-produk berkualitas yang memiliki daya saing tinggi dan berkenlanjutan dalam proses pengembanganya dengan dukungan kemanjuan inovasi teknologi pertanian yang handal dan moderen. Hal itu disampaikan oleh
Dr. Widi Hardjono, M. Sc Kepala Pusat Pelatihan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, saat membuka Pelatihan Dasar bagi Penyuluh Pertanian Ahli Angkatan I dan II di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung. Pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut mulai dari tanggal 11 Februari s.d 3 Maret 2018 bersamaan dengan Pelatihan Teknis Pengolahan Hasil Pertanian bagi Non Apartur (Komoditas Kopi) pelaksanaan mulai tanggal 11 s.d 18 Februari 2018 bertempat di Aula BPP Lampung.

Widi menyatakan bahwa Inovasi Teknologi tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sekarang ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia. Seperti halnya daoat dicontohkan dengan

“Inovasi penyemprotan pupuk dengan menggunakan alat drone, yang baru-baru ini viral di Kementerian Pertanian yaitu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencoba menggunakan drone saat menghadiri panen raya di Desa Plumbungan, Kecamatan Karang Malang, Kabupaten Sragen. “ujar Kepala Pusat Pelatihan.

Drone tersebut berukuran 1,5 meter. Di bagian tengah ada tabung putih untuk menempatkan cairan. Cairan tersebut akan disemprotkan ke lahan pertanian melalui beberapa titik slang yang terdapat di bagian tengah drone.
Dalam pengembangan Inovasi Teknologi peserta pelatihan dapat mengembangkan wawasannya dengan memanfaatkan android yang dimiliki misalnya dengan men Download App playstore diantaranya PETANI, Cyber Extension, Cara Petani, Ilmu Teknologi Pertanian Budidaya Sayuran Holtikultura dan Teknik Pertanian. Informasi yang tersedia pada Aplikasi yang ada di App PlayStore tersebut dapat dimanfaatkan juga bagi peserta sebagai sumber informasi tentang kemajuan teknologi sektor pertanian.

Kepada peserta Pelatihan Teknis Pengolahan Hasil Pertanian bagi Non Apartur (Komoditas Kopi) diharapkan dapat mengembangkan kualitas hasil komoditas kopi-nya ke standarisasi yang dibutuhkan, sehingganya dapat bersaing dengan provinsi-provinsi lain baik yang sudah terkenal seperti yang ada di pulau jawa, “Kopi yang ada merupakan produk kopi sumatera yang memiliki citra rasa khususnya kopi robuska dan arabika”, Ujar Kepala Pusat Pelatihan mengakhiri sambutan sekaligus membuka 2 (dua) pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Pertanian Lampung.

Drs. Moch. Bhakti Poerwadikarta, MP. Selaku kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung menyatakan bahwa kegiatan Pelatihan Dasar bagi Penyuluh Pertanian Ahli Angkatan I dan II, dengan peserta yang berjumlah 60 orang berasal dari Provinsi Lampung sebanyak 14 orang, Provinsi Sumatera Selatan 24 orang, Provinsi Bengkulu 11 orang dan Provinsi Bangka Belitung 11 orang. Adapun kegiata tersebut diselenggarakan mulai tanggal 11 Februari sampai dengan 3 Maret 2018 selama 21 (dua puluh satu) hari.

“Pelatihan Dasar bagi Penyuluh Pertanian Ahli bertujuan menyamakan persepsi terhadap tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja penyuluh pertanian. Disamping itu penyuluh juga diberikan wawasan berfikir secara konfrehensif dalam meningkatkan pengetahuan, keahlian dan sikap sehingga profesionalisme penyuluh di Wilayah Kerjanya dapat berkembang dengan baik, “ ujar Bhakti.

Dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar bagi Penyuluh Pertanian Ahli juga bersamaan dengan Pelatihan Teknis Pengelolaan Hasil Pertanian (Komoditas Kopi) bagi Non Apratur. Peserta berjumlah sebanyak 30 orang berasal dari Provinsi Lampung sebanyak 16 orang, Provinsi Sumatera Selatan 9 orang dan Provinsi Bengkulu 5 orang pelaksanaan mulai tanggal 11 sampai dengan 18 Februari 2018 selama 7 (tujuh) hari.

Pelaksanaan Pelatihan Teknis Pengelolaan Hasil Pertanian diharapkan peserta dapat meningkatkan Pengetahuan, Wawasan dan keterampilan dalam teknis budidaya dan pengelolaan tanaman kopi dengan baik dan berkelanjutan
Bhakti menambahkan bahwa jumlah peserta yang hadir pada saat ini, berjumlah 90 Peserta yang akan menerima materi pembelajaran berasal dari BPPSDMP Kementerian Pertanian, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, UPT Penyuluhan Provinsi Lampung, Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat dan Widyaiswara BPP Lampung.

 

( Hai )




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *