Banyuasin,medianusantaranews.com- Sedikitnya 50 and mahasiswa asal Kabupaten Banyuasin yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Banyuasin (Himba) menggelar aksinya langsung Rumah Dinas Bupati saat dilakukan doa bersama berakhirnya masa jabatannya pukul 00.00 wib (9/9/2018).
Walau para aksi berteriak-teriak ingin bertemu dengan Bupati Banyuasin Sumatera Selatan Ir H SA Supriono, yang hari In berakhir sudah jabatanya sebagai Bupati Banyuasin dan karena dianggap bertanggungjawab keluarnya ijin dan peresmian pembangunan Pusdiklat di Desa Talang Buluh, namun masih juga enggan bertemu massa aksi, padahal Desa itu jelas-jelas dikatakan oleh Asisten 1 sekaligus sebagai pejabat Sekda Kabupaten Banyuasin Senen Har bahwa Desa Talang Buluh itu wilayah Palembang.
Sekira pukul 10.30 Wib aksi massa tiba di Rumah Dinas Bupati Banyuasin dengan menyampaikan orasi cabut IMB dan Tolak Pembangunan Pusdiklat Maetriya Sriwijaya di Desa Talang Buluh dan diterima Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin Irian Setiawan, PLH Sekda Kabupaten Banyuasin Senin Har mengatakan Perijinan pembangunan Pusdiklat Maetriya Sriwijaya di Desa Talang Buluh masih bersifat IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) jika tidak baik kepada masyarakat akan tidak dikeluarkan perijinanya dan dari pemerintah masih belum menurunkan ijin tentang bangunan dan akan mensinkronkan kembali dari pikak PT. Mega Ceria Lestari untuk luas tanah yang rencana akan di bangun Pusdiklat Maetriya Sriwijaya.
Ketua aksi mendesak tentang tanpal batas Kota Palembang dengan Kabupaten Banyuasin akan kami koordinasi/kami rapatkan kembali kepada pejabat yang terkait di Provinsi Sumsel dan pemkab Kabupaten Banyuasin meminta waktu 1 bulan terhitung pada hari ini untuk hasilnya. (tro)