“Pengguna jalan darat melintas di wilayah Sumsel kudu berwaspada”
Palembang, medianusantaranews.com- Dilantak hujan terus-menerus mulai dari akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022 ini, sebagian jalan lintas darat di Provinsi Sumatera Selatan saat ini kondisinya banyak yang Ancor, bukan hanya di jalan lintas antar Kabupaten dan provinsi saja yang Ancor, bahkan jalan di dalam kabupaten pun ada yang kondisinya banyak yang rusak parah bahkan ada yang berlumpur.
Data yang dihimpun kondisi jalan yang Ancor ada dijalan lintas Kabupaten dan jalan provinsi yang sedang rusak ada di Kabuputen OKU-Muara Enim, jalan lintas Palembang-Sekayu juga jalan lintas Palembang-Jambi termasuk jalan Tol Kapal-Betung terbukti banyak memakan korban jiwa.
Sementara jalan kabupaten yang juga Ancor seperti yang ada di wilayah Kabupaten Banyuasin dari Kecamatan Pulau Rimau-Selat Penuguan, Kecamatan Banyuasin 1- Rambutan juga parah di Kecamatan Tungkal Ilir, kemudian jalan dari Kecamatan Banyuasin 3-Rantau Bayur.
Saat ini terparah di Kecamatan Pulau Rimau-Selat Penuguan sudah jalanya berbentuk mirip kubangan ditambah hujan terus-menerus, membuat para pelajar harus berjibaku bisa datang kesekolah atau kembali kerumah.
Rofik (42) Warga Tanjung Enim yang sempat berbincang wartawan mengaku terjebak saat menuju Baturaja, awalnya belum ada info jika ada jalan yang longsor, akhirnya memutar arah melalui Kabupaten Muara Enim dan melintasi Kota Prabumulih, sehingga jarak tempuhnya bertambah jauh 250 kilometer jadinya.
“Andai tidak prinsip keperluannya tentu kami mengurungkan niatnya, karena sudah janjian sekalipun menempuh jalan hingga ratusan km pun kemarin itu harus kami lakukan”, ucapnya sembari berharap kerusakan jalan itu segera dilakukan perbaikan dan ini ujian.
Hal senada juga diungkapkan Dian (47) saat dibincangi wartawan media ini dikediamanya Senin (10/1/2022) mengaku sakit pinggang setiap beraktivitas melintas jalan tujuan Palembang-Jambi dan jalan Palembang-Sekayu.
Dikatakan Dian, dijalan Palembang-Sekayu itu selain banyak yang berlubang juga banyak yang ambrol seperti jalan OKU-Muara Enim. Kalau di jalan Palembang-Jambi jika tidak berwaspada terjebak lubang roda kendaraan jika tidak bengkang nasib kurang beruntung bisa terlepas, keluh warga Betung Banyuasin tersebut.
Terpisah, jalan kabupaten yang kini sedang dalam kondisi rusak parah terdapat dijalan primer 1 Kecamatan Pulau Rimau menuju Kecamatan Selat Penuguan. Disepanjang itu kondisinya sudah tidak jalan lagi, untuk saat jangankan untuk dilintasi kendaraan, pejalan kaki saja sengsaranya luar biasa, kasihan bagi para pelajar, mereka harus berjibaku dengan lumpur.
Pakmad membenarkan kalau jalan di Ekstran Pulau Rimau ini kondisinya sangat rusak parah, padahal ini sudah 32 tahun ditempati dan dibangun sejak tahun 1980, tetapi sampai saat ini belum sekali pun yang namanya dibangun dari pemerintah, kecuali ada swadaya warga saja dan untuk mendapat tanah merah saja meminta-minta kepada para sopir.
“Untuk saat sekarang, kami sebagai orang tua murid cuma bisa mengelus dada saja lihat sengsaranya anak-anak pelajar sampai tidak bisa pakai sepatu dan harus menempuh jalan kaki hingga belasan kilometer,” keluhnya dan berharap jika semua pihak terbuka mata hatinya memperhatikan nasib generasi kita yang sedang menutut ilmu itu minta jalanya diperbaiki saja.(mnn/waluyo/biro-ss)