Muara Enim (Sumsel), medianusantaranews.com
Sarana transportasi jalan darat melalui Jembatan gantung yang membentang diatas aliran Sungai Lematang sepanjang 160 an meter itu yang menghubungkan Desa Beruge dan Desa Tanjung Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan ini kondisinya sudah parah sangat. Tidak ada jalan lain warga dua desa itu, maka siap bertaruh nyawa setiap hendak melakukan aktipitasnya. Tentu sangat membutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah dan Dinas terkait supaya segera diperbaiki.
Kondisi fisik jembatan ini sudah rusak parah, yang terlihat terpasang hanya urat besi yang masih saling kait, namun sudah tidak ada lagi alasan dasarnya. Besi behel penyangga juga kondisinya sudah banyak yang terputus dan terlihat pipa penyangga yang dijadikan tangga untuk naik jembatan tersebut dalam keadaan keropos tinggal menunggu ambruknya saja.
Kepala Desa Beruge, Desi Aryani melalui Sekertaris Desa, Rusdi saat menemani awak media melihat kondisi jembatan dijelaskan bahwa kerusakan jembatan tersebut sudah satu tahun ini.
Menurutnya, kerusakan jembatan itu sudah cukup parah, Plat dasar jembatan dengan lantai dari kayu semuanya sudah tidak ada lagi karena rusak dan keropos serta runtuh kemudian hanyut.
“Kerusakan jembatan dari geladak sebagai lantai plat sudah banyak yang lepas, begitu juga besi behel dan pipa penyangga tiangnya yang sudah keropos bahkan banyak yang hilang”, ungkapnya.
Jembatan gantung ini salah satu akses untuk warga setempat menuju ke desa Tanjung untuk aktipitas ke kebun dan mirisnya kalau anak-anak pergi ke sekolah yang ada di desa Teluk Lubuk Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim harus bertaruh nyawa.
Saat ini, jembatan ini masih digunakan melintas bagi siswa SMP Negeri 1 dan siswa SMA Negeri 1 Belimbing yang berasal dari Desa Tanjung, karena tidak ada jalan lain, jelasnya.
Dikatanya, Mereka terpaksa melintasi jembatan ini yang sudah dalam kondisi rusak dan mereka bertaruh nyawa dan mereka pun siap menghadapi bahaya dan jaraknya antar rumah dan sekolah jembatan ini lebih dekat hanya 2 kilometer saja. Sementara jika harus sekolah ke tempat lain jaraknya sangat jauh yang lokasinya berada di desa Gunung Megang yang jaraknya mencapai 20 kilometer.
“Warga Desa Beruge dan Desa Tanjung berharap Pemerintah Kabupaten Muara Enim dapat segera memperbaiki jembatan ini agar kita bisa dengan mudah menuju kebun kita dan anak-anak yang pergi sekolah dapat melewati jembatan dengan aman,” harapnya.
(waluyo-aben)