Lampung,medianusantaranews.com– Perhatian Gubernur Lampung, M.Ridho Ficardo sangat perhatian terhadap penyandang disabilitas. Tahun 2018 sedikitnya sudah ada 65 orang yang mengikuti pelatihan vocasional di Balai Latihan Kerja (BLK) dan 15 orang yang dikirim ke Balai Besar Vocasional di Cibinong untuk mengikuti pelatihan ketrampilan praktis.
Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak, sabung Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Sumarju Saeni pada acara pembukaan UPSK (28/08/2018) di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Pringsewu.
Sumarju mengatakan bahwa Penyandang disabilitas janganlah dikasihani, namun berilah kesempatan dan penyandang disabilitas harus diberdayakan dengan upaya nyata untuk menguatkan keberadaan penyandang disabilitas dalam bentuk penumbuhan iklim dan pengembangan potensi sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi individu atau kelompok penyandang disabilitas yang tangguh dan mandiri.
Namun masyarakat di Provinsi Lampung masih menganggap bahwa penyandang disabilitas merupakan aib bagi keluarga sehingga anggota keluarga yg mengalami difabel diasingkan dari pergaulan masyarakat pada umumnya. Dengan fakta tersebut Dinsos Lampung melaksanakan program/kegiatan Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) di Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Way Kanan.
UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang disabilitas maka kedudukan penyandang disabilitas sebagai subjek (diakui keberadaannya) yaitu manusia yang bermartabat yang memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya.
Masih kata dia, UPSK merupakan salah satu sarana pelayanan dan rehabilitasi sosial yang berfungsi memberikan layanan konsultasi, pemeriksaan kesehatan, rujukan bagi penyandang disabilitas dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya. Kegiatan UPSK ini sangatlah penting dilaksanakan karena untuk mengetahui kondisi dan data penyandang disabilitas secara akurat, tutupnya.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, Arif Nugroho mengatakan untuk membantu Tim UPSK dalam menjaring para disabilitas Dinas Sosial Pringsewu mengerahkan para TKSK, PSM dan juga Tim Reaksi Cepat (TRC).
Dengan demikian diharapkan dapat mensisir disabilitas yang masih produktif maupun yang tidak produktif bahkan disabilitas berat (bed readen), ujarnya.
Hal serupa diutarakan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Lampung; Ratna Fitriani mengatakan bahwa Tim UPSK Provinsi Lampung juga menghadirkan para ahli dibidangnya yakni konsultan disabilitas, medis, psycholog, pekerja sosial dan instruktur ketrampilan.
Oleh karena itu kata dia, UPSK di Kabupaten Pringsewu ini berlangsung dari tanggal 27 sd 31 Agustus 2018 dengan target capaiannya 100 orang dalam berbagai jenis dan tingkatannya. Tidak hanya pelayanan konsultasi saja yang diberikan namun juga alat bantu disabilitas berupa kursi roda, alat bantu dengar, kruk ketiak dan tongkat penuntun bagi disabilitas netra. (Red)