Angkutan TBS PTPN VII BEKA Sempat Mogok

Banyuasin, medianusantaranews.com, Lebih 60 armada angkutan tanda buah segar (TBS) di PTPN VII Unit Betung Krawo di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumsel melakukan aksi mogok kerja sejak Kamis 11 Nopember 2021 lalu, Pasalnya, truk kendaraan angkutan TBS dibawah tahun 2017 distop dari operasinya, selain itu ongkos angkutan TBS diturunkan hingga Rp 3 perkilo serta terparah gaji kami selalu lambat dibayarkan, ujar salah satu pemilik armada yang kendaraanya ikut terancam dikandangkan.

Persoalan tersebut menurut keterangan Samsugito SE koordin­ator armada angkutan didampingi para sopir angkutan TBS PTPN 7 Unit BK mengatakan, kebijakan yang dilakukan pihak pemenang tender atas nama PT Enim Jaya Sa­kti sangat memberatkan pemilik kendaraan dan sopir angkutan TBS selama ini telah berjalan baik-baik bekerjasama dengan pihak PTPN 7 Unit Betung Krawo ini.

Masih menurutnya yang memberatkan kami, karena armada angkutan TBS diakui produk dibawah tahun 2017, ada yang belum lunas kridit, maka kalau armadanya harus produk tahun 2017 kesini jelas sama saja membunuh anak istri kami, karena tidak ada lagi sumber penghasilan, ungkapnya.

Diakuinya memang armada angkutan TBS itu ada yang produk 2006, tetapi selama ini masih lancar-lancar saja beroperasi, kalau dibanding dengan mobil keluaran tahun 2021 ini jelas truk kami kalah cepat juga kalah lincah, tetapi kalau target angkutan masih sama saja.

Mirisnya kami ini selaku pemilik kendaraan angkutan produk tahun 2014 dan 2015 masih juga tidak bisa masuk, sedangkan kami dari tahun 1985 sudah bekerja di perusahaan plat merah itu, tentunya memejemen perusahaan ada kebijaksanaan, harapnya.

Kebijakan vendor selaku pemenang tender itu dinilai sangat memberatkan kami pemilik truk yang selama ini sudah berkerjasama dengan baik diperusahaan itu.”Kami nuntut kalo pacak mobil kami jangan sampai dikeluarin, ” Jelas Puri salah satu sopir angkutan TBS Bekas­i.

Meneger PTPN VII melalui Askep tanaman 2 Hendra Kurniawan membenarkan armada truk angkutan TBS kemarin sempat sehari mogok kerja, mereka menuntut yang selama ini sudah bekerjasama tidak ingin mobilnya dikeluarkan.

Setelah keesokan harinya dikatakan Hendra, dari pemilik armada dan sopir dilakukan nego dengan vendor, akhirnya diminta untuk masuk menarik buah TBS kembali.

Produksi yang sempat tertuda diangkut lanjut Hendra ada sekitar 600 ton, maka mendesak pihak vendar dan armada angkutan TBS agar dioperasikan kembali dan saat ini sudah balik normal.(mnn/Biro-SS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *