Banyuasin, medianusantaranews.com
2 dari 5 Pasangan Calon Bupati dan Wabup Banyuasin yang diundang oleh Panwas Banyuasin di Gedung Sedulang Setudung (14/2) kemarin tidak hadir. Ketidakhadiran ke-2 Paslonbup-wabup H. Askolani-Slamet dan Syaiful-Agus Salam itu sempat membuat gaduh dalam ruangan, karena dianggap tidak konsisten. Sekalipun diwakili oleh Tim dari dua Paslon, namun tidak dapat dipertanggungjawabkan statusnya, sebab tidak disertai surat mandat penunjukan dari Paslonnya masing-masing.
Sempat terkejut, Ketua Panwas Banyuasin Iswadi selaku penyelenggaraan kegiatan deklarasi tolak politik uang, politisasi sara untuk Pilkada 2018 yang berintegritas ini dikatakan tidak dapat diwakilkan, sebab ada tandatangan bagi Paslon yang dapat dipertanggungjawabkan didepan publik.
” Jika diwakilkan semacam itu, sedangkan tanpa disertai surat kuasa dari Paslonnya, tentu tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsyahanya. Dan itu namanya tidak komitmen.” sambung Paslon nomor 2 H. Arkoni usai membaca kata kesepakatan pelaksanaan Pilkada damai tanpa politik uang.
” kalau menurut saya ini proses tahapan yang dilakukan penyelenggara baik Panwaslu atau KPU Banyuasin, hari ini memang sudah dijadwal Panwaslu mengundang seluruh kandidat harus hadir tempat disini, oleh karna itu kami salah satu pasang tetap Komitmen.” ujar H. Arkoni.
Calon Bupati Banyuasin yang berpasangan dengan H. Azuar Hamid ini, kurang sependapat dengan diwakil-wakilkan semacam itu, sedangkan kami bisa meluangkan waktu untuk hadir acara ini dan kami sengaja mengeser kegaiatan lain yang sudah kami rencanakan, namun kami ttap untuk menghadiri acara Panwaslu tersebut.
” Ini wujud komitmen dan penghargan kami kepada panwaslu, saya pribadi kecawa karena teman lain tidak hadir, yang dikirim Wakil itu mana Surat mandatnya. oleh karena saya keberatan kalau teman khandidat Lain diwakilkan.” ucapnya lantang.
Ditempat yang sama juga disesalkan tokoh masyarakat Banyuasin, Syamsuri yang menurutnya kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati itu tidak serius, tidak Konsisten dan perlu dipertanyakan pencalonannya sebagai orang terdepan di Bumi Sedulang Setudung untuk lima tahun kedepanya.
Penyelenggaraan ini kata Syamsuri sangat penting bagi para kandidat, apalagi dihadiri para penegak hukum seperti dari Kejaksaan Negeri Banyuasin, Kapolres Banyuasin, Dandim 0401/Muba-Banyuasin.
” Ya saya selaku salah satu bagian dari masyarakat Banyuasin sangat kecewa cara kandidat yang tidak konsisten semacam itu, semestinya acara semacam ini sekalipun kandidat itu ada acara lain harus ditinggalkan dulu untuk menghadiri undangan kegiatan dari Panwas ini”, tegas Syamsuri dengan nada kecewa.
Dia mencontohkan, jika ada sesuatu hal yang tidak baik terkait jalanya pilkada apakah perwakilan tanpa surat mandat itu dapat dipertanggungjawabkan, inikan ranah politik dan apa mereka mau menerima berbagai resiko.
” itu gawe (kerjaan) yang sangat tidak dapat diterima, apalagi calon orang terdepan, harus konsisten lah.” pungkasnya seraya menunjukkan raut yang mulai kurang simpatik.
(waluyo)