Bandar Lampung, medianusantaranews.com
Maraknya pemberitaan tentang desakan dari berbagai pihak agar Avi Cenna Isnaini, putra Lampung yang juga jebolan Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung ini agar segera “pulang kampung” dan mencalonkan diri menjadi salah satu anggota legislatif di kota Bandar Lampung menarik perhatian salah satu tokoh buruh.
Agus Syafrudin, yang biasa di sebut ”pengacara sendal jepit “ oleh kaum buruh khususnya di pelabuhan panjang Bandar Lampung ini mengatakan jika siap mendukung Avi Cenna Isnaini jika mampu memenuhi syarat – syarat yang diinginkannya.
“ Kaum muda, yang kabarnya sih sangat toleransi pada buruh dan guru honorer. Tapi jujur aja, saya sendiri masih pesimis dengan orang – orang yang mau pada maju nyalon ini.” Ungkap Agus, saat ditemui di kediamannya, Rabu 01/03.
“ Soalnya sudah rahasia umum, kalau begitu jadi banyak yang lupa akan janjinya. Makanya jangan heran jika masyarakat saat ini lebih cenderung memilih tanpa nurani lagi. Bahkan ada sebagian yang menganggap pilkada itu rejeki lima tahun sekali.” Tambah Agus Syafrudin.
Agus Syafrudin yang memang termasuk pentolan aktifis pembela kaum buruh ini mengungkapkan, ada satu cara bagaimana Avi Cenna Isnaini mampu menarik perhatian para buruh untuk mendukungnya.
“ Buat kontrak politik dengan buruh, apa konsekuensinya jika Avi kemudian terpilih. Bunyinya harus tegas, dan juga harus ada sanksi jika Avi tidak menepati janji. Ya bagaimana tekhnisnya sajalah antara Avi dan buruh.” Tegas Agus lagi.
Agus Syafrudin juga mengingatkan, jika kaum buruh saat ini memang membutuhkan orang yang memperhatikan kesejahteraan mereka.
“ Miris memang di Lampung ini. Saya sudah sering bolak – balik ke Mabes Polri dan Polda Lampung melaporkan adanya tenaga kerja buruh yang tidak mendapatkan haknya dari perusahaan. Dan mereka membutuhkan wakil rakyat mampu mengayomi mereka.” Jelas Agus.
“ Saya juga optimis, jika Avi mampu memperhatikan buruh, saya yakin tidak perlu menunggu dia menjadi anggota legislatif, pasti buruh akan membantu dalam hal apapun saat dibutuhkan. Sebab memang sudah tidak bisa diragukan lagi ikatan kekeluargaan para buruh ini.” Pungkas Agus.
( Adhit )