Muara Enim, medianusantaranews.com
Untuk memenuhi perlengkapan sekolah anak anaknya, tidak semua orang tua wali murid dapat dengan mudah mendapatkannya. Ada banyak orang tua wali murid yang mendapat kesulitan ketika anak anak mereka dituntut untuk membayar sejumlah uang demi kebutuhan anak anak sekolah mereka.
Untuk masyarakat yang perekonomiannya mapan, mungkin hal itu bukanlah masalah. Tapi ketika ada masyarakat yang sangat sulit, untuk kebutuhan sehari hari saja mereka harus banting tulang setengah mati. memenuhi kebutuhan sekolah anak anak mereka sangat lah menjadi keluhan.
Apalagi kebutuhan anak anak sekolah itu merupakan sesuatu yang di ^” harus ” kan oleh sekolah. Mau tidak mau orang tua wali murid harus berusaha mendapatkannya. Apalagi kebutuhan tersebut sudah diputuskan melalui rapat ” komite” sekolah, malu bagi orang tua wali murid untuk tidak setuju, walaupun sebenarnya dihati mereka berat.
Sebetulnya pemerintah sudah menyiapkan dana BOS atau dana bantuan lainnya untuk meringankan beban pelajar demi mencari ilmu. Namun kadang dana dana inipun sangat tidak jelas peruntukannya. Buktinya masih sangat banyak keluhan orang tua wali murid yang berkaitan dengan biaya sekolah para pelajar. Bahkan banyak juga yang anak anak mereka yang putus sekolah karena tidak mampu membiayai sekolah.
Seperti yang terjadi di Desa Matas Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim.
Mungkin dengan dalih dalih apapun, sangat cocok kalau perbuatan oknum disekolah ini sesuai dengan pepatah ” Mencari kesempatan dalam kesempitan ”
Belum lama ini di SDN 15 Desa Matas Kecamatan Tanjung Agung ada membebani murid muridnya untuk membeli pakaian sekolah dengan harga Rp 125.000, permurid, padahal pakaian tersebut harganya cuma Rp.75.000,-.
Hal ini diakui oleh salah seorang orang tua wali mutid yang minta namanya dirahasiakan.
” Kami orang tua wali murid sudah mengetahui kalau harga pakaian sekolah anak anak kami tersebut cuma Rp.75.000,- tapi anehnya lewat oknum di SDN 15 Desa Matas Tanjung Agung bukan mau meringankan beban kami tapi mala kami ditambah beban dimintai uang pakaian sebesar Rpm125.000–” permurid Ungkapnya kepada portal ini (14/03).
” Kami minta ada tindakan dari Disdik Muara Enim, karena kami anggap perbuatan oknum ini sudah melakukan pungli” Tukasnya.
Sementara itu terkait permasalahan ini, oknum Kepala Sekolah.SDN.15 Matas Tanjung Agung waktu di hubungi lewat ponselnya, dia belum bisa memberikan keterangan karena katanya dia masih dalam perjalanan pulang.
” Maaf pak, saya lagi dijalanan baru pulang dari Muara Enim” Ucapnya waktu dihubungi.
Sedangkan Kepala Bidang Pembinaan Dikdas, Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim, Sarkani waktu dikonfirmasi portal ini, mengatakan kalau dia sudah menanyakan permasalahan tersebut ke kepala sekolahnya.
Dijelaskan Sarkani bahwa dia membenarkan prihal tersebut.hanya saja katanya bahwa yang meminta uang pakaian lebih tersebut adalah oknum honorer di sekolah tersebut. Bukan kepala sekolahnya.
” Yang meminta Uang Pakaian Rp.125.000,- tersebut bukan kepala sekolah nya, tenaga honor disekolah itu” tuturnya
( Ab )