Banyuasin, medianusantaranews.com
Haflah Akhirussanah pondok pesantren Sabilul Hasanah di Desa Purwosari Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (9/5/2018) dihadiri dua orang calon pemimpin daerah di Sumsel dalam Pilkada serentak 27 Juni 2018 yakni H Ishak Mekki sebagai calon Gubernur Sumsel dan H Askolani sebagai Calon Bupati Banyuasin.
Dalam sambutannya, Pembantu Rektor 1 Unsri Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr. menghadiri wisuda purna santri Ponpes Sabilul Hasanah Jalan Desa Purwosari Km 24 Kecamatan Sembawa kabupaten Banyuasin sekitar pukul 9 00 wib program Madrasah Muallimin Mu’allimat Madrasah Tsanawiayyah dan Madrasah Diniyyah sekaligus wisuda Tahfidz Qur’an tahun pembelajaran 2017-2018 M/ 1438-1439 H.
Menurut Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr kepada santri yang baru di wisuda, jangan berpuas diri terlebih dahulu karena perjalanan masih panjang untuk para santri. “Seperti terminal, dimana terminal di setiap wilayah ada dan tidak pernah stop. Oleh karena itu, masih banyak pilihan atau tempat bagi para santri untuk mengabdi di negara yang merdeka ini,” ujar Purek 1 Unsri Dr. Ir. A. Muslim, ketika memberikan kata sambutannya dihadapan hadirin yang menghadiri wisuda tersebut.
Masih kata A Muslim, pada tahun 60-an masih banyak orang atau masyarakat yang menganggap pondok pesantren itu, selesai dari sekolah ponpes nantinya akan hanya dapat berperan kepada masyarakat kelas dua atau tiga saja. Bahkan orang yang berasal dari ponpes, tidak ada kapasitas untuk maju dalam memimpin masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. “Itu dulu, sekarang zamannya sudah terbuka,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan dengan zaman yang sudah terbuka ini, maka orang dari ponpes dapat menjadi apa saja yang ia inginkan. “Menjadi menteri, profesor, dokter atau hal yang ia inginkan, tidak hanya berfokus pada menteri agama, guru ngaji,” tukasnya seraya mengatakan kagum terhadap megahnya ponpes seperti hotel saja.
A Muslim, kepada para santri yang baru di wisuda mengatakan, perjuangan setelah diponpes jangan stop disini saja, tapi harus dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Sehingga dapat mengamalkan ilmu yang didapatkan di ponpes kepada masyarakat luas.
Sementara Pengasuh yang juga pimpinan ponpes Sabilul Hasanah KH.M. Mudarris SM mengatakan, Dirinya sangat bersyukur banyak para pejabat dan ulama’ yang menyaksikan wisuda santri program Madrasah Muallimin Mu’allimat Madrasah Tsanawiayyah dan Madrasah Diniyyah sekaligus wisuda Tahfidz Qur’an tahun pembelajaran 2017-2018 M/ 1438-1439 H.Ponpes Sabilul Hasanah.
Kiyai Mudarris SM mengatakan, tahun ini santri yang diwisuda sebanyak 99 Madrasah Aliyah, 37 Muallimin Mu’allimat dan 11 Tahfidz Qur’an, mereka adalah calon-calon ulama’ yang telah menimpa ilmu di pondok pesantren, dididik 100 persen ilmu-ilmu agama, dan diharapkan menguasai kitab Kitab kuning.
Ditambahkannya, pesantren memiliki peran efektif dalam pembentukan karakter manusiawi yang berciri khas, memiliki nilai-nilai ke Islaman melalui proses transformasi kitab kuning.
Pendalaman agama melalui kitab kuning yang dikembangkan pesantren terbukti melahirkan ulama dan tokoh masyarakat, sehingga berpengaruh dalam pembangunan karakter masyarakat Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut, Calon Gubernur H Ishak Mekki, Calon Bupati Banyuasin H Askolani SH MH, Perwakilan Kodam II Sriwijaya, Perwakilan Polda Sumsel, Kapolres Banyuasin AKBP Yuda Markus Pinem, Asisten III pemkab Banyuasin Merki Bakri Ka Kemenag Banyuasin Abadil SAg, tokoh masyarakat dan ratusan wali santri yang hadir.
(asta)