
Miftahul Huda, Koordinator Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online Lampung (GASPOOL) tengah menceritakan kegiatan para driver Go-Jek yang rutin dilakukan
Medianusantaranews.com,Bandarlampung – Kesuksesan Go-Jek sebagai angkutan berbasis Online tidaklah lepas dari peranan para driver yang setiap harinya berjibaku di jalanan untuk melayani pengguna setia Go-Jek. Melihat hal tersebut, Hiro Whardana, selaku Public Affairs Senior Advisor GO-JEK membuat sebuah program yang bertujuan untuk mensejatrakan drivernya yakni bertema Rantai Kebaikan. Menurutnya, pemilihan tema “Rantai Kebaikan” karena ia melihat para driver sangatlah erat dalam persaudaraan yang tergabung dalam sebuah komunitas.
Program Ramadhan GO-JEK untuk para mitra driver kali ini yang bertajuk Rantai Kebaikan terdiri dari program Bikin Teduh yaitu pembenahan ribuan basecamp para mitra driver, acara Bukber Nusantara Mitra GO-CAR dan program mudik untuk mitra dan keluarga.
“Program ini dilakukan selain sebagai bentuk apresiasi kami kepada mitra-mitra GO-JEK, juga untuk mendorong tali silaturahmi yang semakin erat antar sesama pengemudi dan antar komunitas. Kami berharap, hal ini akan menginspirasi lebih banyak mitra untuk berbuat dan meneruskan rantai kebaikan tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga seterusnya,” ujar Hiro.
Miftahul Huda, atau yang akrab di sapa Iif yang merupakan Koordintor GASPOOL (Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online Lampung) mengklaim bahwa selama ini para driver ojek online khususnya Go-Jek telah mengaplikasikan tujuan dari Rantai Kebaikan tersebut.
” kami dari GASPOOL alhamdulillah sejak september 2017 telah melakukan sebuah kegiatan berbagi nasi bungkus setiap hari jum’at. Target sasaran kami adalah para Ojek Pangkalan, Tukang Becak, dan Kaum Dhuafa yang kebetulan kami temukan ketika tengah melakukan penyisiran ” Kata Iif.
Hal tersebut terbesit atas dasar kesadaran sendiri akan kepedulian sesama. ” saya pernah merasakan lapar dan haus ketika orderan lagi “anyep” , anyep itu istilah kita klo lagi sepi gitu. Nah ketika itu ada kawan saya yang mencoba untuk membeli nasi dengan uang dua ribu, uang itu kita ambil dan kita satukan sehingga menjadi sebuah nasi telur dengan harga sepuluh ribu. Mengingat hal itu, sangatlah terasa jika hal yang sama kita lakukan kepada orang yang sedang membutuhkan, dalam hal ini kaum dhuafa yang memang kondisi ekonominya dibawah kita ” tambahnya.
Iif berharap dengan adanya kegiatan tersebut, kebaikan kecil ini bisa menular kepada masyarakat lain. Ia pun mengatakan kepada sesama rekan agar mau untuk bersedekah, karena menurutnya bersedekah itu memperlancar rezeki sesuai dengan ajaran umat islam.
” intinya kita jangan pernah pelit untuk bersedekah, kalo untuk bersedekah kita nunggu kaya mau nunggu sampai kapan kayanya? ” tutupnya. (Idho)