JAWA TENGAH – 3500 personel gabungan TNI, Polri, PNS, Dharma Pertiwi, FKPPI, PPM serta Pelajar dan Pramuka diwilayah jajaran Korem 071/Wk tumpah ruah di Lapangan Upacara Makorem 071/Wk sejak pagi hari, mereka datang dari pelosok wilayah di sembilan Kabupaten dan dua Kotamadya.
“Selamat datang kepada seluruh peserta Tari Gemu Famire”, sambut Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., dalam amanat tertulisnya yang disampaikan Danrem 071/Wk Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Tr (Han), sebelum di laksanakannya kegiatan pemecahan rekor Muri tari Gemu Famire Korem 071/Wk, Selasa (4/9/2018) di Lapangan Upacara Makorem 071/Wk Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah.
Saya berharap, lanjut Pangdam. Kegiatan yang sangat bermanfaat ini dapat menggugah dan membangkitkan semangat seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk mencintai budaya asli Indonesia.
Dikatakan, lagu Gemu Famire merupakan salah satu lagu daerah Indonesia yang berasal dari daerah Maumere Nusa Tenggara Timur, yang diciptakan oleh Frans Cornelis Dian Bunda atau lebih akrab disapa Nyong Franco, seorang seniman asli asal Sikka, Maumere.
“Tarian Gemu Famire yang sederhana ini, mempresentasikan kesederhanaan dan kebahagiaan yang bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia, siapapun dan dari suku manapun”, terangnya.
Tarian ini sudah sangat dikenal dan familiar, tidak saja dikalangan masyarakat NTT tetapi sudah memasyarakat diseluruh Indonesia. Hasil karya kearifan lokal ini, telah menjadi suatu kebanggaan dan ikon yang perlu untuk dijaga serta dilestarikan eksistensinya.
“Tarian dan lagu Gemu Famire merupakan bagian pengejawantahan nilai-niliai Pancasila yang sesungguhnya. Dinana setiap apapun yang dihasilkan oleh bangsa ini adalah milik bangsa yang bisa dinikmati secara bersama”, paparnya.
“Itulah makna persatuan dan kesatuan yang melekat dan menjadi langkah kita dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara”, tegas Pangdam.
Semangat dan antusiasme para personel gabungan, ditandai dengan gerak langkah tarian yang dinamis sesuai iringan musik Gemu Famire.
“Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan yang diejawantahkan sebagai kemanunggalan TNI dengan Rakyat. Menggugah semangat perjuangan dalam mengisi pembangunan yang sekaligus untuk mengembangkan dan melestarikan kearifan budaya lokal”, jelas Pangdam IV/Diponegoro.
“Karena budaya bagi suatu bangsa adalah merupakan suatu identitas, ciri khas dan simbol kebanggaan sekaligus sebagai bentuk karakter suatu bangsa”, tegas Pangdam.