TINGGAL DI GUBUK REOT JUMAIRI WARGA RK 05/RT 08 DESA LABUHAN PERMAI KECAMATAN WAY SERDANG

MESUJI (MNN)–Jumairi warga Desa Labuhan Permai yang berdomisili di RK 05 Tt 08 Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji,adalah salah satu korban banjir bandang tahun 2018 tepatnya tanggal 12 september yang lalu.menunggu bantuannya di janjikan oleh dinas terkait yang tak kunjung datang,sampai akhirnya Jumairi korban banjir bandang tersebut meninggal dunia,pada tanggal 27 oktober 2019 yang lalu dan di makamkan di TPU pematang panggang (OKI).

Sejak paska kejadian tersebut Jumairi (alm) bersama istrinya tinggal di tenda bantuan dari kementrian dinas sosial,setelah beberapa bulan kemudian Jumairi dan warga sekitar mendirikan gubuk Dengan ukuran 2 meter x 3 meter untuk tempat tinggal berdua berdua bersama istri,untuk berlindung dari teriknya mata hari dan intinya malam.

Menurut keterangan nara sumber yang diterima awak media MN MESUJI dari warga setempat AS (55) tahun menjelaskan bahwa Jumairi ini adalah warga Desa Labuhan Permai yang pekerjaan sehari hari hanya seorang Nelayan sungai berikut istrinya yang selalu menemani suami untuk mencari ikan sekedar untuk menyambung hidup sehari harinya.selebihnya hanya berharap uluran tangan dari anak dan tetangganya.dan beberapa bulan kemudian suami istri mulai jatuh sakit,mungkin ini faktor usia dan fi tambah pikiran (malu) mulai dari situlah kedua orang ini mulai tertutup tidak seperti biasanya yang selalu terbuka dan ceria mas terangnya.

Masih kata AS.setelah paska kejadian banjir bandang warga setempat akan mendirikan rumah secara gotong royong,namun pk Suhaimi mewakili pemerintah daerah kabupaten MESUJI dari dinas sosial mengatakan warga di larang,jangan bergerak dulu sebelum kita dari dinas sosial bergerak,mungkin dari pemerintah melalui dinas sosial akan memberi bantuan berupa material dannini akannsegera di turunkan.yang jadi pertanyaan,kenapa bantuan yang telah di janjikan sampai detik ini belum di realisasikan sesuai dari janji dinas sosial MESUJI yang sudah mencegah warga untuk bergotong royong bangun rumah Jumairi waktu itu.boro boro bantuan matreal yang di terima sampai ini hari pk suamimu tak pernah lagi datang ketempat kami mas…pungkasnya (hary)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *