LAMPUNG SELATAN,Media Nusantaranews – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto meminta kepada Kepala Desa Hatta, Tumenggung Lekok dan Kepala Desa Klawi, Bahtiar Ibrahim, untuk terus menggalakkan kegiatan gotong royong bersama masyarakat.
Sebab menurutnya, budaya gotong royong harus terus dilestarikan di tengah-tengah masyarakat karena merupakan salah satu warisan leluhur yang memiliki nilai-nilai positif, terutama dalam memupuk kerja sama dan kekompakan masyarakat.
Demikian pesan yang disampaikan Nanang Ermanto disela melaksanakan kegiatan Jumat bersih bersama masyarakat yang dipusatkan di Desa Hatta dan Klawi, Kecamatan Bakauheni, Jumat (1/11/2019).
Aksi Jumat bersih bersama masyarakat, Plt bupati beserta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu, dimulai dengan bergotong royong untuk membuka jalan antara desa Hatta dan desa Klawi.
“Saya minta pak kades, ini (gotong royong) jangan diputus sampai hari ini saja. Ajak masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, untuk bersama-sama membangun dan menggali potensi yang ada di desa. Inilah yang akan kita wariskan kepada generasi yang akan datang,” tukas Nanang.
Dihadapan aparatur desa serta masyarakat Desa Hatta, Nanang juga menjelaskan bahwa Pemkab Lampung Selatan telah memprogramkan kegiatan Jumat bersih yang diisi dengan kegiatan gotong royong bersama masyarakat serta membuka pelayanan kepada masyarakat seperti pelayanan kesehatan, pelayanan kependudukan maupun pelayanan lainnya.
Selain itu, dihadapan kepala OPD, Nanang juga kembali mengingatkan agar masing-masing OPD telah memiliki program yang akan dilakukan disetiap pelaksanaan kegiatan Jumat bersih.
Sebab, dirinya tidak ingin kegiatan Jumat bersih hanya sebatas seremonial semata. Tetapi setiap kegiatan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi desa yang dikunjungi. Demikian juga penggalian potensi yang ada pada desa itu sendiri.
“Setiap Jumat, kita memprogramkan kegiatan gotong-royong. Desa Hatta dan Klawi merupakan yang pertama kali kita programkan gotong royong. Jadi jangan hanya sebatas seremoni dan berhenti sampai disini saja,” imbuhnya.
Disamping itu, dalam kesempatan itu Nanang juga meminta kepada kedua Kepala Desa Hatta dan Kepala Desa Klawi untuk dapat mengembangkan desanya menjadi salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.
Saat memasuki Dusun Merut, Desa Hatta, Nanang melihat potensi yang dimiliki Dusun Merut tersebut yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi desa wisata.
Selain jaraknya yang tidak terlalu jauh dengan pelabuhan penyeberangan Bakauheni (sekitar 4 km), struktur tanah yang berbukit juga menjadi kelebihan tersendiri dari Dusun Merut.
Untuk itu, dia meminta kepada dinas PU untuk segera menurunkan alat berat, dan berkoordinasi dengan kecamatan serta perangkat desa untuk memperbaiki jembatan serta membuka jalan.
“Di desa ini saya liat punya potensi yang bisa dikembangkan menjadi desa wisata. Ini harus dimanfaatkan dan dikembangkan. Nanti Kadis PUPR akan membawa alat berat untuk menata jalan serta Kadis Perkim untuk membantu menata ruang. Tapi nanti masyarakat ikut membantu,” ujar Nanang.
Selain itu, di Dusun Merut, juga terdapat Bukit Merut, dimana ketika berada dibukit tersebut, pemandangan hamparan pantai cukup jelas terlihat. Dari bukit Merut juga jelas terlihat Tanjung Tua, yang merupakan salah satu spot memancing yang sudah banyak dikenal kalangan mancing mania.
Lebih lanjut Nanang menjelaskan bahwa Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi akan mengembangkan wilayah Bakauheni sebagai kawasan wisata terintegrasi.
Dengan demikian, dirinya berharap, Desa Hatta yang memiliki wilayah geografis yang memungkinkan untuk dikembangkan sebagai desa wisata, harus bisa mengambil peluang dan perlu mempersiapkan diri menjadi salah satu pendukung apa yang diharapkan oleh Gubernur Lampung.
Seperti diketahui, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Lampung, pada Sabtu, 19 Oktober 2019 lalu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi telah menandatangani MoU dengan PT ASDP Indonesia (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporations (PT ITC Persero) dan PT Hutama Karya (Persero) untuk mengembangkan wilayah Bakauheni sebagai kawasan wisata terintegrasi.
Hal ini tentunya harus disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan guna mendukung sekaligus memanfaatkan apa yang direncanakan oleh Gubernur Lampung, guna menjadikan Lampung Selatan lebih baik lagi. Terutama dari sektor pariwisata serta UMKM yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.