Warga 2 Desa di Banyuasin Rayakan Idhul Fitri Dipengungsian

Banyuasin, MNN- Sedikitnya ada 7 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Karang Mulya dan Karang Anyar Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan terpaksa harus merayakan Idhul Fitri dipengungsian, Pasalnya, rumah mereka terendam banjir sejak bulan Februari 2020 hingga hari raya ini.

Dari ke-7 KK yang ikut merayakan hari kemenanganya di pengungsian 3 Kepala kekuarga diantaranya Muhtirin, M. Dum dan Sahirno warga Desa Karang Anyar dan ke-4 KK dari Desa Karang Mulya yakni Jumadi, Nurdin, Kasno dan satu KK lagi tidak diketahui namanya, terang Cak Nur warga setempat saat ditemui wartawan media ini (25/5/2020).

Cak Nur mengatakan, rumah warga didua desa itu memang sudah direndam banjir sejak bulan Februari lalu hingga sat ini belum surut. Bagi warga yang berada didataran tinggi masih bertahan, tetapi rumah ke-7 warga didua desa itu berada dengan aliran primer yang sudah lama mendangkal, maka saat datang hujan ditambah air laut pasang, akhirnya genangan air terus meninggi.

Masih kata Cak Nur, yang untungnya mereka yang ngungsi itu sampai saat ini masih dalam kondisi sehat dan masih ikut merayakan hari raya Idhul Fitri walau dengan segala keprihatinan, sebab sampai saat ini juga grnangan air itu belum ada tanda-tanda akan menyurut.

Lebih jauh kata Caknur, genangan air didua desa ini akan bisa cepat mengering jika ada perhatian pemerintah untuk melakukan normalisasi saluran primer yang membentang didua Desa itu yang sejak warga transmigrasi ada hingga hari ini belum dilakukan pengerukan, akibat pendangkalan itulah air didua desa merendam ratusan rumah warga.

Caknur menambahkan, dari informasi yang didengarnya mengenai usulan pemerintah Desa dan BPD masalah normalisasi sudah lama bahkan sudah berapa kali ganti Camat di Tungkal Ilir ini, tapi tak pernah ada yang realisasi, wajar saja kalau saat ini didua desa itu sering terendam.

Disinggung masalah bantuan dikatakan Caknur, pernah ada bantuan entah dari mana asalnya setiap warga dapat 2 kg beras dan 2 bungkus mie dan kabarnya juga ada bantuan dari Pemkab Banyuasin maupun dari Pusat yang Rp 600 ribu tiak warga, tapi entah kapan bantuan itu akan diterima, yang jelas kehidupan masyarakat didua desa itu sudah mulai memprihatinkan.

Yang membuat lebih prihatin lagi, kabarnya disetiap jalan dipasang portal, sehingga warga antar desa di Banyuasin tidak bisa saling jumpa, karena setiap portal dijaga petugas sebab ada virus, sehingga warga juga takut keluar rumah, tutupnya.

Hingga berita ini ditayangkan oleh media ini dari pihak dinas terkait termasuk dua Kepala Desa yang desanya direndam banjir selama 4 bulan ini belum ada yang diminta konfirmasinya. (waluyo).




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *