Enggak Jadi Nyalon Walikota, Avi Cenna : “Uangnya Buat Besarin UMKM Aja”

Bandar Lampung, beeoneinfo.com

Salah satu bakal calon yang sempat bersinar namanya di kancah perhelatan pilwakot Bandar Lampung 2020, Avi Cenna Isnaini mengungkapkan mengapa dirinya enggan kembali mencalonkan diri melalui jalur independen.

Dihubungi melalui sambungan seluler, Avi Cenna mengatakan keadaan saat Indonesia memasuki pandemi membuat tim sosialisasinya memaksa dirinya harus mengurungkan niatnya tersebut

Avis, sapaan akrabnya mengatakan jika ada yang lebih penting yang mesti dia perbuat, kala perekonomian mulai terguncang akibat pandemi covid 19.

“saya sendiri bukan menyatakan tidak akan bertarung, kala itu saya sudah hitung – hitungan matang. Logistik sendiri sudah jauh hari saya siapkan semua bahannya. Itu masih menumpuk dirumah dan di Bandar Lampung’ Ujar Avis kala dihubungi medianusantaranews.com, Senin malam, 22/06.

“Tapi pertimbangan matang tim saya di Bandar Lampung yang minta saya jangan maju dulu tahun ini, tentu saja ada pertimbangan lain, ini urusannya kemanusiaan waktu itu” Lanjut Avis sambil sedikit tertawa.

Avis mengatakan, tim suksesnya yang sebagian besar adalah penggiat UMKM dan Komunitas Gerakan Berantas Riba saat pandemi menyerang dunia pada Januari 2020 lalu khawatir akan guncangan ekonomi.

“Prediksi mereka, memang keliatan akan ada guncangan. Karena kan waktu itu mulai menjalar kemana – mana. Sementara UMKM mereka juga baru lahirkan waktu itu” Terusnya.

Prediksi para timnya kemudian tepat, guncangan ekonomi mulai sangat terasa drastis setelah Indonesia mengumumkan ada suspek Covid 19 Di Depok, Jawa Barat.

“Nah, itu mulai tuh. Makanya memang saya kemudian udah dari jauh hari diminta tidak mendaftar. Awalnya agak kesal gimana gitu, karena saya dan Haji Didi sangat siap waktu itu” Seru Avis.

Pertimbangan rasa kemanusiaan, akhirnya Avis menggunakan dana untuk segala kebutuhan politiknya guna menjadi stimulan bagi para UMKM.

“Terutama di Jakarta, wah kita repot bener waktu itu. Tempat usaha tutup, kalo karyawan dipecat atau dirumahkan, bukan solusi namanya kan. Jadi kita memang gaji terus waktu itu.” Kisahnya lagi.

“Nah di Bandar Lampung ini yang seru. UMKM mendadak turun omsetnya. Pada harap – harap cemas tuh. Akhirnya ya kita segala dayalah bantu – bantu mereka. Enggak banyak sih, tapi lumayanlah buat manjangin nafas” Tuturnya sembari tertawa kecil.

Maka saat keadaan new normal, Avi Cenna kemudian memutuskan untuk lebih mengembangkan usaha UMKM nya kembali.

“Jadi saya adakan pertemuan secara zoomeeting, saya minta pada para penanggung jawab tim inti agar sel – sel jaringan dikaryakan kembali. Saya mulai membuat usaha baru, salah satunya keripik pisang” Paparnya lagi.

Untuk mengakali budget, Avis sendiri kemudian menggunakan segala logistiknya untuk bisa dipakai. Seperti kertas stiker, bahan banner dipercetakannya dan lain – lain.

“Ya bungkusnya saya kan memang udah siap plastik sama kertas stiker. Kita design logo dan jadilah keripik pisang itu. Nanti dibantu pasok kawan – kawan UMKM disana. Intinya jaringan harus bangkit kembali” Kata Avis bersemangat.

Avis juga mengatakan, pandemi ini banyak mengajarinya beberapa hal. Dari kesiapan mental mengalahkan rasa malu, bertahan hidup dan bagaimana caranya tetap memberi.

“Mental saya ditempa, karena pasti ada yang mencemooh saya saat saya tidak mendaftar ke KPU. Tapi disisi lain, ada kebahagiaan sendiri, bisa terus membantu meski sedikit pada orang lain, itu bagian yang terpenting” Kenangnya.

“Kalo mau nurutin ego saya waktu itu, bisa aja saya gunakan uang saya untuk maksa mencalonkan diri. Tapi buat apa saya maksa, kalo akhirnya jaringan saya yang saya bina sendiri selama ini malah tumbang satu persatu” Cetusnya.

Kini, Avis sendiri telah mulai mendagangkan keripik pisang miliknya di Jakarta. Meski belum dapat pasokan dari jaringan komunitasnya di Bandar Lampung, Avis sendiri memberdayakan jaringan UMKM nya yang berada di Jakarta.

“Saya minta mereka (Tim Bandar Lampung) hitung budget dulu, yang penting jangan tekor. Intinya kalo mau maju, maju bersama. Jadi jangan hanya untung di saya tapi mereka rugi, begitu juga sebaliknya.” Pungkasnya.

Mengenai karir politiknya, Avis sendiri menyatakan semua bisa terjadi, asal keadaan tetap konstan seperti ini.

“Politik itu dinamis, enggak jadi calon walikota, siapa yang tau ternyata nasib saya calon wakilnya ?” Sembari tertawa.

“Intinya kalo diajak jadi wakil sih, terserah tim kita aja disana. Syaratnya tetap saya enggak mau pake mahar – mahar segala. Enggak akan bener negara ini kalo masih mikirin itu (Mahar). Kan nantinya bukan mikirin gimana membangun daerah, malah mikirin balik modal. Kalo dikit – dikit, ya siaplah” Tutupnya sembari tertawa.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *