Begini kondisi ruas jalan di Perbatasan Desa Sidomulya-Keluang terlihat putus, truk angkutan hasil usaha perkebunan masyarakat terjebak didalam lumpur Medianusantaranews.com, Banyuasin- Kondisi ruas jalan kabupaten diperbatasan didua Desa Sido Mulya-Keluang Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan putus total. Kerusakan jalan itu sudah belangsung lebih dari tiga bulan ini dan sudah diupayakan oleh masyarakat dengan penimbunan pakai batu koral, tetapi kalau datang hujan digenangi air yang akhirnya kembali berlumpur.
Diruas jalan itu yang sebenarnya mengalami kerusakan tak lebih dari 20 meter saja, tetapi hingga saat ini belum dilakukan perbaikan, sementara produksi usaha perkebunan warga seperti Karet dan sawit hasilnya cukup lumayan tinggi, ujar Toni warga setempat saat ditanya wartawan (30/4/2021) dilokasi.
Masih kata Toni, entah mengapa Pemerintah Banyuasin hingga saat ini tidak mau lakukan memperbaiki jalan itu, padahal ruas jalan itu merupakan jalan utama untuk berbagai urusan bagi warga Desa Keluang, Bentayan dan Sido Mulya.
Toni juga heran, seolah kehidupan masyarakat dalam tiga Desa ini tidak mendapatkan perhatian serius Pemerintah seperti di desa-desa lain dalam wilayah Kabupaten Banyuasin, sambung Fir warga Keluang.
Fir’ menambahkan ruas jalan itu sampai rusak parah, karena tidak ada kepedulianya baik dari pihak perusahaan disekitar Desa penyangga, termasuk dari Pemkab dan DPRD Banyuasin juga Pemprov juga DPRD Provinsi Sumatera Selatan dan ini pembuktiannya.
“Sekalipun saat sekarang penghasilan dari usaha perkebunan masyarakat, jika kondisi jalanya hancur semacam itu artinya masih sangat jauh merealisasikan Banyuasin Bangkit Adil dan Sejahtera seperti setiap Bupati Banyuasin berpidato dimana tempat”, kritiknya kecewa karena mobilnya ikut terjebak didalam genangan lumpur.
Terpisah, Camat Tungkal Ilir saat dijumpai para pewarta ditempat kerjanya Jum’at kemarin Yudianto mengatakan diwilayah Kecamatan Tungkal Ilir itu tidak ada jalan utama kabupaten, yang ada jalan perusahaan.
Yudi menambahkan, jalan kabupaten yang ada di Tungkal Ilir itu hanya beberapa meter saja yang ada tepat didepan kantor Camat itulah, kalau lainya dari Dusun 6 Tritunggal Desa Bentayan hingga Desa Puyuh sepanjang lebih 10 kilometer itu milik perusahaan subkon Pertamina, termasuk jalan yang ada didepan itu mulai dari Simpang hingga Desa Keluang sepanjang lebih 20 kilometer itu juga milik perusahaan.
Kenapa Pemerintah Banyuasin membangun jembatan permanen di Dusun 6 Tritunggal itu karena sudah ada izin dari perusahaan, tetapi kalau untuk perbaikan jalan di cor atau mau di aspal rasanya tidak mungkin dilakukannya. Sekalipun saat ini perusahaan itu dalam posisi tidak produktif lagi.
Jadi kalau diwilayah kecamatan Tungkal Ilir ini jalan utamanya tak punya, yang ada di langit kelakarnya dengan nada kekecewaan dan Camat ada solusi setiap dimusrenbangcam masalah jalan utama itu selalu dibahas dan diusulkan ke Bupati dan DPRD Kabupaten Banyuasin, tetapi belum ada terealisasi dan menyikapi kondisi jalan diperbatasan antara Desa Sidomulyo dengan Desa Keluang itu jalan milik perusahaan bukan jalan kabupaten.
Kalau saya selaku camat di Kecamatan Tungkal Ilir mengusulkan supaya memiliki jalan utama itu membuat jalan sendiri menuju ke wilayah Kecamatan Pulau Rimau, tapi yang jadi kendala jembatan penyeberangan dialiran Sungai Mukut itu lebih panjang dari jembatan di Tritunggal,tapi setidaknya dibuat dermaga penyeberangan saja itu lebih baik dan Pemkab berhak membangun menggunakan dana APBD, tapi kalau membangun di jalan yang ada sekarang menggunakan dana APBD jelas tebuang, cerutuknya.
Jadi untuk memperlancar aktivitas perjalanan masyarakat kata Camat pihak menggerakkan warga untuk melakukan bergotong royong, tapi kalau datang hujan tetap dilintasi truk angkutan hasil produksi petani, tidak lama akan hancur berlumpur lagi dan yang satu itu lah solusi dari Pemerintah Banyuasin untuk berbuat, karena jalan itu milik perusahaan, tutupnya.(MNN/waluyo)