Masyarakat Desa Mukut Bakal Baikot Pilkades

Medianusantaranews.com, (Banyuasin)- Jika putra Desa asli Mukut tidak diloloskan dalam pelaksanaan Pilkades 2021 ini, sepakat bakal membaikot jalanya Pilkades serentak untuk di Desa Mukut Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Pasalnya, sudah tiga kali didesanya dipimpin Kepala Desa yang datang dari luar Desa, desanya hingga sekarang tidak tampak ada perkembangan, ucap Bayumi kepada awak media ini diruang Komisi 1 DPRD Banyuasin, Senin 16 Agustus 2021.

 

Dihadapan anggota Komisi 1 DPRD Banyuasin tokoh masyarakat Desa Mukut tersebut minta agar peraturan jalanya Pilkades serentak itu direvisi, sebab didesanya hingga saat ini tidak generasinya yang sampai jadi sarjana.

 

Untuk penjaringan bakal calon Kades didesa Mukut ada 8 bakal calon dan 6 orang sarjana dan bakal calon dari Putra Desa ada 2 itupun hanya pendidikan tingkat SMA dan pasti akan gugur dengan sendirinya, sedangkan warga Desa Mukut ada 650 DPT itu untuk Pilkades serentak nanti yang dijagokan dari putra Desa untuk memimpin didesanya, sambung Sulton yang juga tokoh berpengaruh di Desa Mukut.

 

Untuk 6 bakal calon Kades, 5 orang sarjana datang dari luar Desa Mukut dan 1 balon itu incamben predikat Sarjana juga datang dari luar Kecamatan, sementara 2 pribumi bakal terancam gagal karena pengaruh pendidikan hanya SLTA. Jika calon dari Desa tidak ada yang lolos akan baikot jalanya Pilkades, tegas Sulton Cs.

 

Anggota Komisi 1 DPRD Banyuasin Budi dan H Ali Mahmudi yang menyambut kedatangan para tokoh masyarakat dari Desa Mukut itu memgatakan karena itu aturan, jadi dapat mengalahkan hasil kesepakat musyawarah.

 

Ketentuan itu tentu akan menjadi kendala dari jalanya Pilkades, maka kita akan memanggil pihak DPMD Pemkab Banyuasin dan pihak terkait lainya, agar tidak bergejolak nantinya. Supaya tak bergejolak harus ada kearifan lokal agar tak terjadi persoalan untuk pelaksanaan Pilkades.

 

“Kades dari putra Desa untuk memimpin desa sendiri belum tentu bisa berhasil, apalagi ini bakal dipimpin Kades dari luar Desa dan telah 3 kali ganti Kades didesanya tak ada berubah bahkan masih jauh tertinggal dengan desa di satu Kecamatan, maka kami menolak jika nanti akan dipimpin Kades dari datangan”, ungkap Budi Santoso sembari mengatakan hal serupa pihaknya sudah menerima aduan dari warga Kecamatan Sungsang sekaligus nutup perbincanganya. (mnn/waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *