Miris, Warga Muba Rumahnya Masih Begini?

 

Musi Banyuasin, medianusantaranews.com – Ini fakta, kehidupan rumah tangga sekeluarga sebut saja Puluk Mas (64) kondisinya masih sangat memprihatinkan, Pasalnya, mereka menempati sebuah rumah diatas tanah yang didapat dari pemberian sahabat setempat karena iba. Rumah beratap daun Nipah dan berdinding dari bahan plastik dengan berlantai tanah ditutup karpet pokok miris melihatnya, padahal warga ini hidup di Kabupaten terkaya di Provinsi Sumatera Selatan.

Puluk Mas sekarang tercatat sebagai warga ekstran B4 Desa Mulya Rejo RT/RW. 08/05 Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan saat ini hidup bersama Muryani (54) istrinya dan 4 orang anaknya yang serba keprihatinan.

Yang membuat miris kehidupan satu keluarga ini jika datang malam hari dalam kondisi gelap gulita, jika tak ada minyak tanah untuk bahan Penerangan didalam rumahnya, terkadang menggunakan Lilin, karena belum ada jaringan listrik, aku Pak Puluk saat dijumpai wartawan media ini beberapa saat yang lalu.

Dulu pernah juga dibantu tetangga sebelah ini lampu penerangan listrik dengan dua lampu, tapi lama-lama bebanya tidak kuat lagi dan sering turun Amper, tapi diputus yang jalur ke rumah ini, sampai sekarang tak lagi gangguan dan bapak juga selama itu sudah dibantunya.

“Maaf nak, jangankan untuk memasang listrik, kami ini bisa makan setiap hari sekali saja dah sangat beruntung dan untuk makan kami ini tergantung dengan nasib anak bapak yang ikut kerja buruh di bengkel motor milik orang lain di Sungai Lilin, jika bengkelnya rame, bisa beli beras, kalau sepi ya namanya juga buruh, kami berpuasa dulu”, ucapnya sembari menunduk.

Syukur Alhamdulillah diusia babak terbilang sudah uzur ini tiba-tiba ada sahabat bapak memberikan tempat ini dengan iklas lillahi ta’alla, semoga beliau diberikan rezeki, kesehatan dan berkah yang berlimpah dari Allah SWT, doanya.

Berkat bantuan dari sahabat itu, kini bapak sudah diminta pak Kades untuk buat Surat Tanah ukuran lebih kurang lebar 8 meter dan panjang 16 meter tersebut, supaya kelak sah jadi hak miliknya. Bukan itu saja bahwa dari sahabat juga membebaskan lagi tanahnya untuk jalan lebar 2 meter panjang dari depan rumah ini sampai kejalan Desa itu.

Harapan bapak, jika surat-surat sudah selesai semua dari Desa ini nantinya bisa untuk sarat ajukan pasang listrik dan usulan bedah rumah ke Pemerintah baik di Desa ini maupun pada pemerintah Kecamatan.

Kahar Sholikin warga setempat kepada media ini membenarkan di Kabupaten terbilang kaya raya berbagai sumber daya alamnya itu, tapi masih ada warganya dalam usia telah tua sampai saat ini baru memiliki sebidang tanah ukuran kecil untuk tempat tinggal dan itu atas pemberian dari sahabatnya yang jumpainya.

Dia sudah berkordinasi dengan Kades usulkan untuk dilakukan bedah rumah dan memasang jaringan listrik jika semua kelengkapan surat telah selesai.

Lanjut Dia, pak Puluk Mas ini dulunya sebelum jadi warga didesa sini, tinggalnya berpindah-pindah dirumah kontrakan, setelah sudah tua dan tak mampu lagi membayar kontrak rumah bertemu dengan sahabatnya dan diminta mau tinggal didekatnya dan diberikan tempat itu.

Untuk sementara kata Kahar, yang diusulkan pertama pemasangan listrik murah dan sebab tak ada biaya jika sampai jutaan rupiah dan sudah dikordinasikan dengan pihak PLN setempat, tapi saratnya masih menunggu status kepemilikan surat tanahnya dari Desa.

Kata Kahar, untuk anggaran Dana Desa tahun 2022 jika masih ada programnya, rumah yang satu itu sudah diprioritaskan untuk dibedah, tutupnya.(waluyo/mnn/Biro-SS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *