Demi Ikuti ANBK 24 Siswa SDN Sawang Balak, Pulau Tabuan Harus Pertaruhkan Nyawa Di Lautan

Medianusantaranews.com (Tanggamus) – Beberapa anak usia dini berkumpul di pinggir pantai, mereka hendak melakukan perjalanan laut menuju daratan di seberang yang berjarak tempuh 1 jam lebih, dalam rangka mengikuti kegiatan program Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ibu Kota Kecamatan dengan menumpang perahu jukung bermesin ketinting.

Ada 24 siswa SDN Sawang Balak, Pulau Tabuan, Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus itu seharusnya segera diberangkatkan, tapi cuaca pagi itu turun hujan dan angin barat berhembus kencang, terpaksa mereka harus menunda waktu keberangkatan dan berteduh di gubuk beratap daun kelapa di pinggir pantai, supaya tak kehujanan.

“Kami harus tunda dulu keberangkatan, karena angin kencang dan turun hujan, khawatir kalau ada apa-apa di tengah laut nanti,” kata Agussahmi, salah satu guru yang ikut serta mendampingi siswa SDN Sawang Balak yang hendak mengikuti kegiatan ANBK, Selasa (23/11) sekira jam 06.00 pagi.

Demikian disampaikan Rofi operator SDN Sawang Balak mengatakan, setelah menunggu lebih dari satu jam dan masih berlangsung hujan rintik, 3 perahu jukung carteran itu akhirnya diberangkatkan. Siswa dibagi manjadi 3 kelompok, 1 perahu jukung berisi masing-masing berisi 8 siswa di tambah 3 guru pendamping dan 2 orang crew perahu, total isi perahu 13 orang.

“Di ibu kota kecamatan kami akan mengikuti penilaian sekolah berbasis Komputer selama 3 hari, jadi kami harus bermalam 2 malam di sana, ini dilakukan karena di Pulau tak ada fasilitas yang memadai, baik itu peralatan komputernya juga tidak adanya layanan akses internet di Pulau Tabuan,” jelas Rofi.

Di tempat lain, Kepala Pekon Sawang Balak, Adi Munawar, membenarkan bahwa di Pulau Tabuan, khususnya di 2 pekon yakni Suka Banjar dan Sawang Balak, tak ada akses telekomunikasi.

“Jangankan untuk internet, untuk telpon voice saja susah, kasian anak-anak yang hendak belajar, kami ini sudah terpencil, terisolir dan minim fasilitas, dan ini menyebabkan pekon kami jauh tertinggal dari daerah daratan,” ungkapnya.

Selanjutnya Adi menyampaikan, untuk mengentaskan ketertinggalan dan keterisoliran warga Pulau Tabuan, ada cara cepat yakni dengan membuka akses internet untuk warganya, dengan adanya jaringan internet jarak jauh terasa dekat, dengan internet pekerjaan dan urusan pemerintahan pekon juga sekolahan bisa lebih cepat diselesaikan, dengan adanya internet akan memangkas waktu dan biaya, lebih dari itu dengan adanya jaringan internet warga akan banyak mengakses berbagai informasi dan pengetahuaan.

“Karenanya saya berharap pemerintah Kabupaten Tanggamus, segera mewujudkan keinginan warga dengan menghadirkan akses komunikasi dan informasi di Pulau Tabuan,” pungkas Adi. (MNN/Red)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *