Ponco Didesak Cabut Kalimat Dinamika Politik

Tubaba,medianusantaranews.com- Raden Anwar menyatakan mosi tak percaya terhadap Ketua DPRD semakin tak dapat dibendung lagi bahkan kini kian suhu politik kian memamas. Yang pasal mosi tidak percaya tersebut bahwa seperti yang diungkapkan bahwa selama jadi Ketua DPRD beliau tidak pernah berkoordinasi seluruh kegiatan yang ada giat DPRD TuBaBa seperti ada surat masuk atau hasil evaluasi APBD dari gubernur tak pernah koordinasi lagi dengan Anggota DPRD TuBaBa dan itulah jadi timbul mosi tidak percaya, jelasnya.

Menanggapi pernyataan yang disampaikan Ketua DPRD Tubaba itu Raden Anwar, Ponco Nurgoho kepada awak media usai memimpin sidang paripurna DPRD, Selasa (27/9/2022) lalu.

Bahkan berdasarkan informasi yang lansir dari beberapa media, Ponco menyebut persoalan mosi tidak percaya telah berdamai atau usai dan apa yang terjadi beberapa bulan lalu hanya dinamika politik semata didalam Internal DPRD, tak semata-mata benar adanya. Namun pernyataan itu, secara tegas dibantah dengan keras oleh Raden Anwar selaku anggota Fraksi Partai Demokrat Tubaba.

Menurutnya, kalimat dinamika politik itu merupakan hal yang keliru. Namun, yang sesungguhnya terjadi adalah kesalahan etika Ketua DPRD Tubaba. Karena tidak pernah mau bermusyawarah, sekalipun ada hanya dengan beberapa anggota DPRD lainnya dalam urusan kelembagaan. Itulah awal mula mosi tidak percaya muncul.

Ia juga katakan, subtansi mosi tidak percaya tidak pernah mengatakan partai PDI-P yang tidak benar, melainkan kepemimpinan Ponco. “Saya pribadi tak terima pernyataan dinamika politik. Yang diharapkan oleh teman-teman di DPRD, terkait mosi tak percaya ada pengakuan dari Ponco Nugroho atas kesalahanya selama ini sebagai Ketua dalam memimpin. Sedang pengakuanya yang tidak pernah dilakukannya, sebab persoalanya bukan ranah pribadi, tetapi etika terhadap Anggota,” ujarnya saat ditanya wartawan, Jum’at (30/9).

Menurut Raden Anwar, apa yang disampaikan Ponco Nugroho beberapa waktu lalu sehingga menyebabkan anggota jadi mosi tidak percaya sangat membekas dihatinya dan sulit untuk dilupakan. “Kalau persoalan ini ranahnya pribadi, maka bisa saya maafkan dan tentunya persoalannya ini beda,”ucapnya.

Pria yang akrab disapa Bung Beni ini, ancam tidak akan hadir dalam rapat paripurna, jika Ponco tak mencabut bahasa dinamika politik.” Saya pribadi memastikan diri tak akan hadir dalam rapat paripurna sebelumnya, jika Ponco tidak mencabut kalimat dinamika politik yang disampaikan beberapa waktu lalu,” tegasnya.

Saat disinggung terkait tetap memimpinnya Ponco Nugroho dalam Rapat Paripurna dan Raden Anwar menerangkan itu suatu bentuk kepedulian para Anggota Legislatif terhadap Kabupaten Tubaba.

“Apa yang terjadi di sidang paripurna DPRD kemarin termasuk Ponco Nugroho memimpin sidang itu bukan nunjukan bahwa keberadaan mosi tidak percaya sudah gugur sendirinya, itu sebagai bentuk kepedulian agar tidak ada kesannya menghambat proses di Pemkab Tubaba. Kami mau memajukan Tubaba,” ucap Dia.

Oleh sebab itu, dirinya tetap pada pendiriannya bahwa, Kelompok mosi tidak percaya masih dengan tuntutannya dan pendiriannya sejak semula bahwa harus ada pergantian Ketua Dewan.

“Bagi saya pribadi Rapat Paripurna DPRD kemarin yang dipimpin oleh Ponco Nugroho hanyalah bersifat sementara, bukan menunjukan akhir permasalahan. Karena secara internal kelembagaan belum ada kesepakatan tertulis antara kelompok mosi tidak percaya dan Ponco Nugroho. Itu yang harus dipahami dimengerti oleh Ponco Nugroho,” pungkasnya. (MNN/red)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *