Lampung Utara, medianusantaranews.com
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Justan Riduan Siahaan, Ak.M.Acc, CA, QIA menghadiri panen raya padi dan serapan gabah petani bersama kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, M. Bhakti Poerwadikata, di Desa Semuli Jaya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara pada hari rabu (14/02/2018).
Justan Riduan Siahaan selaku Penanggung Jawab UPSUS juga mengemban tugas sebagai Penanggung jawab Kegiatan Sergap Provinsi Lampung menyatakan bahwa Kabupaten Lampung Utara menjadi percontohan dalam upayanya menyerap gabah para petani.
Hasil Rapat Koordinasi Serapan Gabah Petani tingkat provinsi Lampung bertempat di Swiss-bell Hotel Lampung pada hari Selasa (13/2), maka BRI sudah mempersiapkan dana untuk pembelian gabah dari mitra tani yang dikelola oleh Koperasi TNI-AD. Kondisi saat ini harga Gabah Kering Panen adalah seharga Rp.5000,- dari petani yang ada di Kabupaten Lampung Utara.
Berkenaan dengan hal tersebut diharapkan semua pihak bersinergi untuk menyerap beras petani. Kita tidak boleh biarkan petani merugi, karena mereka adalah ujung tombak produksi,” tegas Justan dengan menyampaikan yel-yel “Petani Kuat Negara Kuat”.
Kecamatan Abung Semuli memiliki lahan 458 hektar padi telah dan akan panen dalam waktu dekat. Untuk lahan padi yang akan panen saat ini dilakukan pada areal seluas 127 hektar, yang ditanami padi varietas Mapan 05, dengan produktivitas 10,9 ton per hektar dengan metode hitung cepat ubinan yang dilakukan oleh penyuluh bersama petugas dari BPS setempat pada satu petakan. Tinjauan ke Kabupaten Lampung Utara, Inspektur Jenderal berkeliling ke lokasi lainnya di Kecamatan Abung Semuli dengan hamparan 150 hektar yang rencananya akan dilakukan panen 4 (empat) hari kedepan.
Kabupaten Lampung Utara dalam pencapaian produksi yang telah di ubin kebanyakan varietas dengan kisaran 6 – 8 ton dan untuk jenis varitas hibrida lebih dari 8 ton menurut keterangan petani
“Kesejahteraan petani harus kita perhatikan. Kalau harga di bawah HPP, petani rugi. Petani rugi, petani tidak mau tanam. Harusnya tanam dua kali, bisa jadi hanya tanam satu kali. Prinsip petani sangat sederhana. Kalau sudah untung, dia tanam lagi,”Justan.
Dalam arahannya Justan menyampaikan bahwa target harian untuk Lampung sebesar 3000 ton/hari kita optimis dapat merealisasikannya dengan kerja sama yang dijalin saat ini antara TNI, Bulog dan BRI sesuai dengan nota kesepakatan.
Justan menambahkan bahwa Kementerian Pertanian telah memberikan dukungan dan kemudahan kepada petani diantaranya dengan diberikannya fasilitas bantuan Alat Pertanian (Alsintan) diantaranya Mesin Tanam Transplanter yang memberi kemudahan dalam Penanam Padi. Combine harvester pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri, merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan.
Dengan demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang banyak seperti pada pemanenan tradisional dan diharapkan Panen Padi dapat dilakukan 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun.
Bulog diharapkan dapat berpihak kepada petani untuk dapat menaikan stok beras di bulog, sehingganya tidak terciptanya impor beras.
“ DNA Indonesia adalah pertanian sehingganya diharapkan semua harus mendukung petani, jika petani untung 30 juta per bulan maka semuanya akan bertani. Kita semua wajib bersyukur negara kita dianugrahi lahan yang luar biasa saat musim hujan dan kemarau tetap dapat bersawah dan panen”, Ujar Justan.
Berkenaan dengan Impor Beras, terjadi apabila kita membutuhkan penambahan cadangan beras di indonesia sehingganya untuk memperkuat maka perlu dilakukan impor beras agar tidak terjadi gejolak harga di daerah-daerah. Menurut data total konsumsi beras per tahun di Indonesia 37.700.000 ton. Artinya konsumsi beras per bulan mencapai sekitar 3,1 juta ton.
” Hitung-hitung pemerintah pun, 500.000 ton beras hasil impor itu akan menjadi cadangan sekitar satu hingga dua pekan saja dan diyakini Impor beras tersebut tidak akan “memukul” petani, ujar Justan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara Sofyan, SP., MM menyatakan bahwa kegiatan Panen Raya dan Serapan Gabah Petani dilaksanakan di Desa Semuli Jaya Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara, yang dihadiri oleh Asisten Teritorial KASAD, Kepala BPP Lampung, Kepala BPTP Kementerian Pertanian Lampung, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung , PT. Perum Bulog Kabupaten Lampung Utara, Kepala Cabang Utama BRI Kabupaten Lampung Utara, Komandan Kodim 0412/Lampung Utara dan Kelompok Tani dan petani.
Jumlah lahan yang akan dipanen seluas 127 hektar, yang ditanami varietas Mapan 05 yang dimiliki Suyatman dari Kelompok Tani Sumber Rejeki. Jumlah kelompok tani berjumlah 23 kelompok dengan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Multi Tani Raya dengan ketua Abdul Aziz.
Disampaikan pada sambutan bahwa harga gabah turun dari Combine dihargakan Rp.5000,-, Harga gabah yang diarit dan dilakukan perontokan power tresser dihargai Rp. 4800,- dan petani diantarkan ke pabrik dengan beras dihargai Rp.9800 dan Pabrik menjual ke konsumen Rp.10.300,- dan harga beras di jual kepada masyarakat Rp.11.300 per Kg.
Beliau menambahkan bahwa masyarakat tani di Kabupaten Lampung Utara cukup mengembirakan berkaitan dengan hasil panen yang memuaskan, walaupun hambatannya hama penyakit yang ada lebih baik dari tahun kemarin.
(Dhit/Rls*)