Banyumas, medianusantaranews.com
Ratusan anggota Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro, seusai mengikuti Sosialisasi Hasil Rakerda Persit Kartika Chandra Kirana Tahun 2018, mengikuti terapi kesehatan dalam Spiritual Emotional Freefom Technique (SEFT), Selasa (6/3/2018) di Gedung Pertemuan A. Yani Makorem 071/Wk Jl. Gatot Subroto No. 1 Sokaraja Banyumas.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro Ny. Evi Julianti Suhardi mengatakan pada pertemuan gabungan anggota Persit Kartika Chandra Kirana sejajaran Koorcab Rem 071 ini, selain dilaksanakannya pertemuan untuk menjalin dan mempererat silaturahmi dan kebersamaan, dan sosialisasi hasil Rakerda, juga dilaksanakan kegiatan terapi kesehatan dalam bentuk metode SEFT.
Dikatakan, terapi ini sifatnya massal dan banyak manfaatnya bagi kita semua. Terapi ini dapat menangani berbagai keluhan seperti phobia, depresi, penyakit-penyakit serta dapat juga untuk berhenti merokok.
“Kita sampaikan hal ini kepada para anggota, agar para anggota dapat dan selalu menjaga kesehatan, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk keluarganya”, terangnya.
Sementara itu, Gusnemi dari PPA LC (Pola Pertolongan Allah Learning Center) perwakilan Purwokerto, mengatakan terapi SEFT merupakan terapi dengan metode berdoa kepada Allah SWT dan dengan disertai beberapa gerakan tangan dengan cara mengetuk titik-titik tertentu sebagai pusat saraf badan manusia.
“Penyakit dapat muncul tidak hanya dari pola makan setiap orang, namun juga pola hidup manusia itu sendiri baik mental maupun fisiknya. Seperti, emosi dan pengendalian diri serta mental spiritualnya”, terangnya.
Dikatakan, gerakan terapi dilakukan seperti teknik akupuntur namun dalam setiap gerakan kita berdoa dan berpasrah diri kepada Allah SWT. Gerakan tersebut mulai dari mengetuk ubun-unun, alis mata, samping mata, bawah mata, bawah hidung, dagu, bawah tulang selangka, ketiak dan dada khususnya dibawah puting susu.
“Untuk terapi berhenti merokok, dalam prakteknya setidaknya 10 menit dalam melakukan gerakan tersebut. Dan setelah menjalani terapi, biasanya rokok bila dihisap akan terasa pahit, asam dan terasa panas”, terangnya.
“Terapi ini murni doa, dan akupuntur hanya untuk melancarkan energi dalam tubuh. Apa yang alami seperti sakit ataupun hal lain dalam kehidupan kita, harus kita terima dengan ikhlas, khusuk, pasrah, bersyukur dan menerima yang dirasakan. Biasanya sakit susah sembuh, karena kita belum menerima. Karenanya, ikhlaskan hal itu, biar Allah SWT yang menyembuhkan”, ujarnya.
( Didi )