Banyuasin, medianusantaranews.com
Petani sawah diwilayah Kabupaten Banyuasin saat ini sedang mulai panen padi, mereka menikmati momentum harga gabah dan harga beras yang relatif tinggi dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Harga beras dipabrik misalnya mencapai Rp 8000/Kg s.d. Rp 9000/Kg ini artinya harga tersebut lebih tinggi dibanding Harga pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6600/Kgnya.
Naiknya harga beras itu otomatis petani yang diuntungkan, dari hasil panen tahun ini bisa melunasi kredit motor dan memenuhi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Salah seorang petani sawah Rohman (54) petani di Desa Daya Utama kecamatan Muara Padang via ponsel mengutarakan, harga beras saat ini memang sedang sedang lumayan tinggi dibanding pada musim panen ditahun sebelumnya, saat ini masih banyak juga petani yang belum panen.
“Mungkin ditempat kami saat ini sedang panen, tetapi sebentar lagi didesa lain juga panen, hal ini biasanya mempengaruhi naik turun harga beras dan gabah, katanya seraya berharap para pedagang atau tengkulak jangan mempermainkan harga seperti yang sudah-sudah.
Koordinator Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Subardi SP saat diwawancarai wartawan media ini via ponsel (6/4/2018) mengatakan, saat ini petani mulai panen padi dan bertepatan dengan harga beras yang mahal.
“Harga beras disini sekitar Rp 8000-9000/ Kgnya, dan saat ini petani diuntungkan dengan momentum kenaikan harga beras dipasar bebas, lebih tinggi dari harga pembelian Pemerintah (HPP) yang hanya Rp 6600/Kg,” jelas Subardi.
Subardi menambahkan, kendati harga beras petani dibeli lebih tinggi dari harga Bulog, meraka (Petani,red) diharapkan bisa menysisihkan hasil panen mereka secara tepat dan baik. “Karena kita sudah ada lumbung padi, sebagian diharapkan bisa menyimpan untuk cadangan saat datang paceklik nanti,” pintanya.
Dikatakan Subardi, biasanya petani saat penen raya suka membeli macam-macam kendaraan atau lain-lain, maka kebiasaan tersebut supaya dirubah sebab kedepan petani masih harus butuh modal saat tanam kembali.
(wal)