Bandar Lampung, medianusantaranews.com
Biaya tinggi yang dikenakan oleh SMKN 1 Bandar Lampung kembali menjadi keluhan masyarakat. Bagaimana tidak, untuk biaya masuk anak pindahan saja ke sekolah ini orang tua murid harus rela merogoh kantong mereka hingga belasan juta rupiah.
Seperti yang dikeluhkan salah satu wali murid Fj ( nama minta dirahasiakan ) yang dikonfirmasi medianusantaranews.com pada Sabtu, 12/05 di kediamannya di Bandar Lampung.
Pria yang bekerja sebagai tukang jahit ini harus mengeluarkan biaya administrasi Rp. 5 juta dan juga wajib membayar biaya pendidikan yang telah diputuskan oleh rapat komite sekolah itu sebesar Rp. 7, 7 juta.
” Semuanya sekitar Rp. 12, 7 juta. yang 5 juta saya bayar langsung, untuk biaya pendidikan saya cicil. Sekarang ini saya sudah kehabisan tabungan, bagaimana lagi harus ngumpulkan uang sisanya yang masih jutaan banyaknya.” Ungkap Fj kala diwawancarai.
Sebagai bukti, Fj juga menunjukkan dua buah kwitansi asli yang diberi cap sekolah dan ditanda tangani oleh bendahara sekolah.
Kepala sekolah SMKN 1 Bandar Lampung, Edi Harjito yang mengaku berada diluar kota saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada pungutan lain, selain biaya sumbangan sukarela yang telah diputuskan oleh komite, yaitu biaya pendidikan selama 3 tahun sebesar Rp. 7, 7 juta.
” Saya sudah cek kesekolah, itu tidak ada biaya lain kecuali sumbangan komite yang sudah ditetapkan sesuai hasil keputusan sebesar Rp. 7, 7 juta selama tiga tahun.” Ungkap Edi Harjito melalui sambungan Whatsapp.
Edi juga menyatakan jika hasil cross checknya ke sekolah juga menyatakan jika pembayaran biaya 5 juta itu adalah bagian (cicilan ) dari sumbangan komite itu.
” Iya sumbangan pendidikan kita berdasarkan hasil rapat kan 7, 7 (juta), Orang tua anak ini sudah membayar 5 juta dan 1, 7 (juta).” Papar Edi lagi.
Yang aneh adalah, ketika ternyata wali murid tersebut ternyata memiliki dua kwitansi yang berbeda nilai, dan jauh lebih tinggi dari biaya yang dipaparkan oleh kepala sekolah SMKN 1 Bandar Lampung, Edi Harjito.
Tak heran jika kemudian ada dugaan – dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum – oknum di sekolah tersebut, sesuai dengan adanya bukti yang dimiliki.
( Red )