Medianusantaranews.com – Musi Banyuasin (Sumsel)– Kapolres Musi Banyuasin AKBP Andes Purwanti saat diminta konfirmasinya pasca penyerangan pejabat PTPN VII Unit Betung membenarkan kejadian itu terjadi sepekan lalu terhadap seorang asisten kepala (askep) tanaman Sunarto (55) yang mengalami babak belur akibat dikeroyok massa saat melakukan patroli diareal kebun blok 410 Afdeling II areal perkebunan PTPN VII unit Betung Dusun VI Simpang Gardu Desa Teluk Kijing III Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan.
Akibat amukan massa tersebut Askep tanaman itu mengalami luka yang serius, sehingga harus dirawat dirumah sakit, tidak diuraikan secara rinci luka yang diderita Sunarto, namun dari kebrutalan secara massa itu membuatnya terkepor.
Informasi yang dihimpun bukan askep tanaman saja yang menjadi sasaran massa dalam penyerangan itu, bahkan satu unit mobil dinas perusahaan yang dipakai korban patroli ikut dirusaknya.
Diduga kejadian itu dilatarbelakangi masalah lahan antara perusahaan dengan warga penyangga dan bertepatan saat kejadian ada sekelompok orang yang diduga melakukan aksi pencurian buah kelapa sawit milik perusahaan tempat korban bertugas, mungkin merasa kepepet sekelompok orang tersebut melakukan perlawanan untuk membela diri.
Belum diketahui dari mana asal sekelompok orang itu, maka hingga saat ini belum dapat diungkap pelakunya, namun barang bukti berupa satu unit mobil milik korban diamankan di Mapolsek Lais Musi Banyuasin guna pengembangan perkaranya lebih lanjut.
Dijelaskan Kapolres, saat ini pihaknya sedang dalam proses, tolong bantu doa, insya Allah pelakunya segera dapat diungkap, tutupnya beberapa saat yang lalu.
Berita sebelumnya, peritiwa pengeroyokan dan penusukan terhadap korban yang saat itu bersama sopirnya Andi Saputra (33) melakukan patroli atau mengecek area dan karyawan yang sedang bekerja memanen buah sawit, di blok 410 Afdeling II areal perkebunan PTPN VII Betung.
Saat tiba dilokasi, korban bertemu dengan ibu-ibu bukan pekerja perusahaannya yang sedang membawa buah sawit dan tumpukan buah kelapa sawit yang ditunggui tiga orang laki-laki, kemudian melihat itu korban menyuruh sopirnya untuk berhenti lalu korban menegur ke tiga orang itu untuk pergi meninggalkan areal kebun dan tumpukan buah sawit itu.
Mendengar korban mengusir tiga orang tadi, tiba-tiba datang sekitar belasan orang jumlahnya dari dalam Parit Gajah dengan membawa berbagai peralatan senjata tajam langsung menyerang korban dan untungnya sopir yang masih berada didalam mobil berhasil lolos.
Ketika menyelamatkan diri itulah, sopir pun meminta tolong via telpon menghubungi Fitriadi, padahal juga dalam posisi terancam jiwanya oleh serangan pelaku dan parang pun sudah mengarah ke lehernya.(wal)