Kalau BBM Begini Terus, Ekonomi Rakyat Di Sumsel Bisa Lumpuh

Banyuasin,medianusantaranews.com- Jika setiap hari terjadi antrian panjang kendaraan terus mengular di setiap SPBU semacam ini, bisa-bisa ekonomi rakyat di Sumatera Selatan terancam lumpuh, Pasalnya, aktivitas kendaraan angkutan barang dan penumpang tidak dapat berjalan normal, akibat terjadi kelangkaan BBM jenis Solar dan Premium.
Warto (37) warga Talang Kelapa Banyuasin ini mengaku sudah sebulan ini sering mengistirahatkan kendaraannya, karena kesulitan mendapatkan BBM jenis Solar dan saya takut membeli BBM eceran yang marak dijual dipinggir jalan itu.
BBM jenis Solar yang dijual eceran dipinggir itu masalahnya ada dua jenis, kalau yang Solar asli dari Pertamina harga dieceran mencapai Rp 7 ribu perliter sebelum terjadi kelangkaan BBM dan sekarang menjadi Rp 9 ribu harganya, tetapi barangnya tidak ada.
Kalau BBM jenis Solar dieceran non produk dari Pertamina harga perliternya hanya Rp 5 ribu saja, tetapi tidak dapat dipertanggungjawabkan ketahanannya di mesin kendaraan ini, jika kami oplos sayang dengan kendaraan kami sendiri.
Menurut pengemudi truk ekspedisi Sembako antar pulau menambahkan, dalam sepekan ini benar-benar kendaraanya sudah diistirahatkan, karena kelangkaan BBM jenis Solar itu terjadi dari Provinsi Lampung hingga Provinsi Riau.
Bukan kendaraan miliknya saja kata Wanto yang sudah mengistirahatkan kendaraannya, tetapi yang satu bos dengan kami yang berkantor di Serang Banten Jabar sudah stop semua, tutupnya.
Rachmad (26) warga asal Pulau Rimau mengaku, kalau kelangkaan BBM di setiap SPBU berlanjut, bukan hanya di Banyuasin ekonomi rakyatnya lumpuh tetapi se-Sumsel ini, karena bukan kendaraan angkutan barang dan penumpang saja stop aktivitasnya, tetapi bagi pengendara roda dua saja juga stop, sebab tak ada premium.
Dia membenarkan keluhan pengemudi truk beli BBM eceran non pertamina, termasuk premium asal sulingan non pertamina yang banyak dieceran itu dampaknya cepat merusak mesin motornya.
Akibatnya kelangkaan BBM tersebut, aktivitas sebagai tukang angkut buah sawit jadi berhenti karena tidak ada minyak kendaraannya dan di wilayah Pulau Rimau harga eceran BBM baik jenis Solar dan premium sudah melangit, ungkapnya.
Sementara petugas SPBU di wilayah Banyuasin menjelaskan, stop BBM untuk Solar 8 ton, Premium 8 ton di SPBU tempatnya bekerja belum bertambah, sedangkan pengguna BBM jenis itu saat ini bertambah, maka banyak kendaraan mengantri, terutama pengguna Solar.
Harapan kami untuk kedepannya stok di SPBU kami bisa ditambah, mengingat sebentar lagi diselenggarakan Asia game di Sumsel ini, mengenai di wilayah perairan Banyuasin harga BBM itu harganya melambung bisa saja, karena di SPBU saja sering kosong, pungkasnya.(wal)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *