Pedagang Keluhkan Tarif Listrik Besar,Gunakan 1 KWH Instalasi Listrik Pasar Daya Murni Semerawut

Tulang Bawang Barat,Lampung,Medianusantaranews.com – kalangan pedagang Pasar Daya Murni, kabupaten Tulangbawang Barat mengeluhkan mahalnya tarif listrik yang diduga dibebankan dari pihak pengelola.

Pasalnya,Pedagang yang menggunakan aliran listrik dengan dipatok oleh pengelola sebesar Rp 50 ribu perbulan untuk tiap satu toko, Dan lapak bervariasi 10-20 perbulan.

“Jangan tanya keluhan warga soal harga naik aja mas, ini tanya keluhan kita juga sebagai pedagang. Tuh listrik mahal banget Rp 5000 ribu per bulan satu lampu, lah kalau tiga lampu bisa Rp 15000 ribu, coba aja kali sekian banyak lapak dan toko, berapa tuh,” ujar Lusi (30) pedagang lapak belakang pasar Daya Murni, Tubaba pada Rabu (16/1/19).

Lusi menjelaskan, tarif listrik yang terlalu mahal tidak dimasuk akal mengingat lampu yang digunakan itu ber-watt rendah.

“Lah ini lampu LED gini, paling 5 -10 watt. Hitungan dua lampu tiap lapak dikali aja jumlah semuanya. Kalau beli pakai token, paling habis enggak sampai 400 ribu sebulan untuk semua lapak ini,” keluh Lusi.

Sementara pedagang lainnya, yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan pihak pengelola tidak melakukan diskusi terlebih dahulu kepada seluruh pedagang yang ada.

“Harusnya kasih surat edaran dulu, tunjukin sama kami struk tagihan PLN bulanannya. Ini mah semaunya patok tarif. Mereka (pengelola) , alasan tarif listrik naik, tapi tetap engga adil dong,” ucapnya.

Lebih lanjut pedagang ini mengatakan bahwa,dalam sebulan kalau dikalikan jumlah lapak sekitar 120 lebih, penarikan bervariasi mulai dari 10 ribu tiap lapak dan 50 ribu tiap toko bisa dipastikan menghasilkan uang jutaan rupiah.

“Saya jualan sembako, kalau satu lampu engga cukup. Mangkanya banyak lampunya, coba hitung 50 ribu tiap pedagang kali aja sebulan berapa juta tuh total nya,” cetusnya.

Ia menjelaskan selama ini telah dipatok harga yang sudah ditetapkan oleh oknum penagih listrik pada pasar daya murni tersebut.”Ya kami, khususnya saya keberatan sekali. Tarif itu kemahalan belum mikirin biaya lainnya, apalagi pedagang penghasilan kan engga nentu, tapi harus gimana lagi memang udah segitu saya hanya bisa elus dada,” keluhnya.

Sementara,Kepala UPT Pasar Kelurahan Daya Murni, Agus, menjelaskan instalasi listrik tersebut dikelola oleh pihak ketiga.
“Perlu kita croscek dulu. Listrik yang dikelola oleh pihak ketiga, jika benar maka akan kita tindak lanjuti” ujarnya.

Dari pantauan dilokasi tampak terlihat KWH pasar kelurahan Daya Murni hanya menggunakan 1 KWH dengan keadaan kabel yang semerawut.(Reki)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *