Nadiem Makarim :  Pembelajaran Jarak Jauh Bukan Kebijakan Kemendiknas

Banyuasin, MNN- Merilis berbagai keluhan para wali murid terkait pelaksanaan sisdik di Indonesia pada musim Covid khususnya diwilayah Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan yang viral diberbagai medsos berikut komentarnya :
Kepada yth bpk2 pemimpin….  daerah dan pusat.  Saya mewakili  wali murid seluruh indonesia  yg insya Allaah  satu suara.   Tolong dg sangat  ” BUKA KEMBALI SEKOLAH UTK ANAK2 KAMI” .  Kami tidak semuanya paham dan ngerti  cara belajar online.  Kami  tidak selalu  punya uang utk beli paket data.   Dgn adanya  belajar online… tidak membuat anak2 kami ngerti dg materi pelajaran, malah tambah bodoh…..  malas… tidak disiplin….  bahkan  yg lebih parah….  MEMPERCEPAT ANAK2 INDONESIA  MENGALAMI KEBUTAAN DINI karena  kebanyakan  mantengin ponsel….
Apakah  ini  yg namanya SOLUSI????    Bapak/ ibu pemimpin yg terhormat….  tolong pertimbangkan lagi  kebijakan yg kalian ambil.    Aktifitas kami  di batasi  dg  ancaman covid,  sementara beratnya beban hidup kami  seolah  tak  kalian peduli.   Jika  sekolah  masih terus di tutup,   apa jadinya  dg anak2 kami….!  Pasar  bebas  ramai , berkerumun,  tanpa khawatir terpapar covid,  pantai dan tmpat wisata di buka,  tmpat hiburan di buka,   pesawat penuh sesak dg penumpang….   mall  juga di buka.   Tapi kenapa  SEKOLAH  DI TUTUP hanya karena takut terpapar covid?! .
Tolong… pak… bu….  bukalah lagi sekolah kami,   tmpat anak2 kami menuntut ilmu, tmpat di mana anak2 bertemu kawan dan guru guru….   sementara di rumah….  kami sbg ortu  sudahlah di repotkan dg pekerjaan rumah,  kebutuhan sehari hari….  masih lagi di repotkan dg  mengajarkan materi yg ada di buku tema kpd anak yg notabene  itu bukan kapasitas kami…    karena  memang  itu di luar kemampuan kami.    Saya mohon…..  kpd bpk/ ibu yg trhormat….   tolong…. BUKA… BUKA…. BUKA    SEKOLAH KAMI.    Jgn sampai menunggu  kejadian…  yg tak di harapkan terjadi dan ter alami di suatu saat nanti.
Menyikapi hal tersebut, Kadisdikbud Banyuasin HM Yusuf usai menghadiri Paripurna di DPRD Banyuasin mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak masalah itu, sebab tak petunjuk dari kementrian pendidikan dengan cara lain dan yang ada saat hanya dengan PJJ, maka itulah yang dapat kita lakukan didaerah ini, terang Yusuf (22/7/2020).
HM Yusuf juga mengakui kalau para wali murid banyak mengeluhkan dengan belajar mengajar sistem PJJ tersebut sebab memang tidak efektif dan menyusahkan orang tua murid, tetapi itu alternatifnya dan artinya masih ada proses belajar mengajar di Banyuasin, kepada anak didik diharapkan masih tetap belajar dengan berkelompok bisa grup WhatsApp, tutupnya.
Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI saat melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI mengenai pembahasan kondisi Pendidikan di Indonesia saat masa pandemi ini, Nadiem Makarim menegaskan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) bukan kebijakan yang diinginkan pihaknya, namun hal itu harus dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Mengenai pendidikan di masa Covid-19, saya mau menjawab garis besar. Prinsip dasar, sedikit ada miss persepsi mengenai PJJ. PJJ seolah olah kita yang inginkan. PJJ bukan hal yang kami inginkan,” ujar Nadiem di Ruang Rapat Banggar, (15/7/2020) yang lalu.
Kemendikbud ingin proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka atau langsung, cara tersebut paling efektif guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dan kami ingin semua anak kembali ke sekolah secepat mungkin, tapi kenyataan dan keadaannya nggak bisa seperti itu sebab kondisi kesehatan.
Sementara PJJ menjadi alternatif yang bisa dipilih sekolah dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, PJJ juga bukan kebijakan pemerintah yang harus dan wajib dijalankan, sekolah bisa saja tidak melalukan hal tersebut dengan konsekuensi sekolah ditutup sementara, kata pak Mendikbudnas RI.(waluyo)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *