Jogjakarta, medianusabtaranews.com- Tim Relawan Nasional Nusantara (Renas) Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) kerjasama dengan para Donatur untuk disalurkan kepada Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Tegaltirto Sleman Yogyakarta tempat penyembuhan para orang dengan ganguan jiwa (ODGJ).
Aktivitas Tim yang langsung dipandu oleh Esti Ari sebagai Sekjen Renas Nusantara dengan didampingi Kus Sudarini dari Dept OKK RENAS Nusantara tersebut menggelar Bhakti Sosial sekaligus mengawal penyaluran bantuan Nasi Box di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir.
Dalam Bakti Sosial RENAS DIY mengawal donasi Nasi Box ke Pondok Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Tegaltirto Sleman Yogyakarta pada (23/12/2021) disambut oleh pengurus Ustadz Muhammad Tri Hardono.
Esti Ari kepada wartawan mengatakan untuk aktivitas Tim Renas mengawal penyaluran Bhaksos yang diperuntukkan bagi ODGJ dari para donator non pemerintah dan yang lebih penting lagi aktivitas dari Renas DIY tersebut untuk membantu aktivitas panti rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir untuk penyembuhan para ODGJ.
Menurut penjelasan ustadz Muhammad Tri Hardono lanjut Esti, jumlah ODGJ di panti itu ada 150 orang dan mereka selama didalam panti diberikan perawatan dengan baik, agar bisa sembuh, sehat dan dapat berkarya, maka membutuhkan para dermawan dan donatur untuk upaya penyembuhanya, terang Esti usai menyerahkan bantuan.
Pengasuh panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Ustadz Muhammad Tri Hardono dalam ikhtiar untuk penyembuhan ODGJ dilakukan dengan ibadah, maka diajarkan untuk berdzikir Shalat berjamaah, Shalat malam.
Bagi ODGJ yang sudah mulai Sembuh mulai bisa mandi sendiri dan bisa merawat badan menjaga kebersihan dibokehkan membantu merawat bagi pasien baru. Selain itu ajaran agama, mereka juga diberikan kegiatan cara beternak bertani, kata Ustadz.
Ustadz membenarkan saat ini jumlah ODGJ yang tinggal di Pondok Tetirah dzikir ada 150 orang dan semuanya laki-laki. Dalam upaya bagi ODGJ yang tinggal dipondok harus patuh aturan yang diajarkannya, maka untuk proses penyembuhannya membutuhkan waktu bisa lama dan diakuinya panti rehabilitasi yang dikelolanya ini belum tersentuh bantuan dari pemerintah daerah, jadi aktivitas kami selama masih mengandalkan bantuan para donatur termasuk dari relawan yang dikomandoi oleh ibu Esti, ungkap Ustadz sekaligus menyudahi perbincanganya.(mnn/waluyo)