Rilis SMSI Prabumulih Sumsel
Prabumulih,medianusantaranews.com– Gabungan warga berasal dari Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), yang tergabung dalam LSM Masyarakat Rambang Lubai Bersatu Prabumulih-Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, menjadwalkan pada Kamis (30/12/2021) siap menggelar aksi unjuk rasa damai di sekitar lokasi pelaksanaan pekerjaan proyek jalan tol Indralaya-Prabumulih, di Desa Talang Batu Kota Prabumulih.
Aksi massa gabungan tersebut dijelaskan oleh Sastra Amiadi, Ketua LSM MRLB Prabumulih-Muara Enim saat digelarnya press release dihadapan para peugusaha media online yang tergabung di Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Kota Prabumulih, Selasa (28/12/2021) lalu.
“Awalnya kita akan berunjuk rasa pada hari Rabu, tanggal 29 Desember 2021, setelah diberitahukan dan berkoordinasi dengan Polresta Prabumulih, diminta jadwalnya diundur, karena memang pemberitahuannya mendadak, karena menyangkut masalah pengawalan dan pengamanan selama aksi,” ujar pria asli Rambang ini, yang saat menyampaikan releasenya didampingi tokoh masyarakat Desa Talang Batu, Bambang Wijaya dan tokoh pemuda Karang Taruna.
Dikatakan Sastra Amiadi, ada sejumlah tuntutan kepada pihak pelaksana dari Pt. HKI dengan banyak persoalan terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi proyek jalan tol Indralaya-Prabumulih, pihaknya juga mendesak Pemerintah Kota Prabumulih agar turun tangan dan mendengarkan keluhan masyarakat ini.
“Terlalu banyak persoalan dan diduga banyak menabrak aturan. Mulai dari proses ganti rugi pembebasan lahan yang belum selesai dan sekarang masih sidang di PN Kota Prabumulih, belum lagi dugaan dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat aktivitas galian proyek tol hingga puncaknya Sabtu kemarin menyebabkan salah seorang warga mengalami kecelakaan terjatuh dari sepeda motornya saat melintas di jalan Desa Talang Batu, itu akibat kondisi jalan yang rusak dan berlumpur diduga akibat aktivitas dari proyek jalan tol.
Hal itulah yang tidak bisa kami diamkan, kami mendukung dan bangga ada proyek jalan tol di kota kami, tapi ya harus perhatikan juga kepentingan dan keselamatan masyarakat, jangan asal dikerjakan saja. Apalagi sudah ada surat perjanjian dari pihak HKI dengan Pemerintah Kota bahwa siap melakukan perbaikan dan perawatan jalan serta lingkungan selama masa pelaksanaan konstruksi proyek jalan tol ini, tegasnya.
Masih disampaikan Sastra, pihaknya akan terus menggelar aksi unjuk rasa hingga ada kejelasan dan itikad baik dari pihak pelaksana HKI terkait pelaksanaan pekerjaan proyek tol yang didanai dari anggaran APBN tersebut.
“Bukan tidak mungkin, akan kami tutup akses lokasi pekerjaan mereka dan menurunkan massa lebih banyak lagi jika tuntutan masyarakat ini tidak mereka kabulkan,” tandasnya sekaligus menutup penjelasanya.
Masyarakat hanya meminta pihak HKI memenuhi janjinya, dan memerhatikan lingkungan selama melaksanakan pekerjaan, jangan sampai niat presiden RI untuk membangun dan memudahkan akses transportasi darat bagi masyarakat banyak, justru dikotori dan tak dipikir mengenai keselamatan masyarakat,” timpal Bambang bersemangat.
Sementara Humas PT HKI, Carry ketika dimintai tanggapannya langsung oleh Ketua SMSI Kota Prabumulih, Abdullah Donny, terkait keluhan warga, bahkan siap menggelar aksi massa soal seputar pekerjaan proyek jalan tol, justru minta untuk menanyakannya langsung kepada BPD dan Kepala Desa Talang Batu.
“Tanya aja langsung pak dengan BPD dan Kades Talang Batu,” tulis Carry ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp, yang sebelumnya sempat diwawancarai melakui sambungan jaringan telepon.
Bukan hanya itu dalam pesan singkat sebelumnya, ia juga meminta untuk mengundang Kades Talang Batu. “minta Undang juga Kades Talang Batu. Terima kasih, balasnya.
Kades Talang Batu juga diundang, jangan hanya toko masyarakat yang diundang,” tulisnya, singkat, tanpa menjelaskan secara rinci sejumlah pertanyaan yang sebelumnya diajukan. (MNN/biro-ss)