Banyuasin,medianusantranews.com- Via ponsel dalam perbincanganya dengan wartawan media ini, Herliyana (47) guru honor K2 di SDN 1 Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan mengaku nasibnya kian memprihatinkan, Pasalnya, sejak tahun 2001 menjadi pengajar dengan seratus sebagai guru honor dan sampai saat juga menyandang sebagai honorer K2 belum mendapat kesempatan berubah statusnya menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
” Ya pak saya menjadi guru honor selama lebih 17 tahun, sebab sebelumnya tahun 2001, sebelumnya sudah mengajar di sekolah ini dari tahun 1999 dan Dodi SK kan tahun 2001 sampai sekarang bahkan sudah mengantongi status honorer K2″, ucapnya sedih.
Alumni SPG 1988-1989 ini mengaku sudah malang melintang menjadi guru honor dan akhirnya memutuskan pulang kampung untuk mengabdikan diri ditanah kelahiran mengajar tempatnya dulu belajar dari tahun 1999 hingga sekarang ini.
Heliyana menambahkan, saya tanamkan pengabdian saja pak, kalau masalah penghasilan sebagai honorer guru ini jauh dari mencukupi, sebab gaji saya terima setiap bulan tidak lebih Rp 300 ribu dan diterima secara dirapel setiap triwulan sekali seiring pencairan dana BOS. Kalau dibandingkan dengan guru yang statusnya yang mengajar di sekolah swasta pendapatan saat tidak ada apa-apanya.
” Maaf anak saya yang juga mengajar di sekolah swasta yang dibangun oleh perusahaan tak jauh dari desanya ini honornya sudah UMR atau kisaran Rp 3 juta sampai Rp 4 juta perbulan belum lagi ditambah tunjangan dan lainnya”, jelasnya seraya berharap agar segala dana tunjangan fungsional dan lainya yang pernah diterima sebelum tiga tahun dihapuskan itu dikeluarkan lagi supaya dapat membantu kelangsungan hidupnya dan syukur-syukur dapat diangkat menjadi PNS.
Kepala sekolah SDN 1 Pulau Rimau, Son Haji saat diminta konfirmasi dikediamannya (6/9/2018) malam tadi membenarkan ada gurunya banyak yang statusnya masih honor dan masih ada yang sudah K2. Son menambahkan, untuk honor para honorer itu dari dana BOS, jelasnya singkat.(wal)
