Rintihan Anak Banyuasin Hujan Berlumpur, Panas Berdebu

Banyuasin, MNN- Sedikitnya ada puluhan bahkan ratusan orang baik yang berstatus pelajar maupun masyarakat umum yang melintas menggunakan sarana transpotasi jalan darat sepanjang lebih kurang 2 kilometer di Jalur 18 Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan yang setiap harinya bertaruh dengan kondisi saat datang Hujan berjibaku dengan Lumpur, jika datang musim Panas bergelut dengan Debu.

Salah satu pelajar sebut saja Rika (16) bukan nama aslinya mengungkapkan dalam postingan via media WhatsApp miliknya diuraikan demi boleh ilmu, saya siap menghadapi resiko ketika melintas di Jalur 18 itu, jika datang hujan harus rela berlumpur tapi jika datang kemarau harus siap bernafas dengan debu.

Rika juga mengaku rela memposting kondisi ruas jalan yang setiap hari dilalui itu bertujuan supaya diperhatikan baik dari wakil kami di DPRD sekaligus kepada Bupati Banyuasin biar dapat melihat langsung kondisi fisik jalan poros dari rumah kami yang menuju tempat sekolah.

“Mudah-mudahan berkat postingan kami secepatnya dilakukan perbaikan, sebab kata bapak saya dari kami belum lahir disepanjang jalan itu belum ada pernah diaspal oleh pemerintah baik diera Kabupaten Muba maupun oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin”, jelasnya sekaligus menutup perbincanganya.

Terpisah warga jalur 18 Huda mengatakan memang jalan ini merupakan jalan penghubung antar Desa jembatan 2 dan 3 Kecamatan Muara Padang, intinya jalan itu sebagai sarana fital untuk anak-anak sekolah dan warga berobat di Puskesmas dan ke Pasar, soalnya di jemabatan 2 jalur 18 ada sekolah SMP,  Madrasah Aliah dan Puskesmas Muara Padang dan Pasar Desa, di jembatan 3 ada MTS dan SMA, di jembatan 4 juga ada SMK dan Pasar Pemda, maka stiap hari padat dilewati masyarakat, terangnya.

” Kebenaran saya sebagai masyarakat disekitar lokasi, di jembatan 4, jalan tersebut sudah tiap minggu dibenahi, memang postur tanahnya yang labil, kalau terkena hujan lengket, licin dan berlumpur, jika musim kering berdebu dan benar yang dikeluhkan para pelajar itu dan yang terparah di jalan itu ada kurang lebih 2 km saja”, pungkasnya seraya menambahkan kalau tidak diurungkan dijalan itu akan dilakukan penyekrafan untuk membuang lumpur.

Sementara berita sudah ditayangkan, pihak terkait baik dari Pemkab maupun wakil rakyat dari Dapil setempat yang ada di DPRD Kabupaten Banyuasin sengaja belum diminta konfirmasinya terkait keluhan masyarakat efek kerusakan ruas jalan poros dijalur 18 Muara Padang. (waluyo)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *