KPK KE KABUPATEN PALI. ADA APA YAH ??

Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)
medianusantaranews.com

Kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sempat jadi perbincangan masyarakat Kabupaten PALI, Apakah di Kabupaten PALI ada Operasi Tangkap Tangan ( OTT) KPK, Selasa (22/2/22).

Tim KPK sendiri setiba di Kabupaten PALI.langsung menuju rumah dinas Bupati PALI dan mengadakan pertemuan disana.

Ternyata kedatangan KPK ke Kabupaten PALI ini dalam rangka melakukan rapat koordinasi dengan kepala daerah, rapat evaluasi program pencegahan korupsi terintegrasi, rapat penyelesaian aset bermasalah, dan rapat percepatan sertifikasi aset Pemda.

Hal itu diketahui setelah Tim KPK menuju perkebunan kelapa sawit yang dikelola PT Pemdas Agro Citra Buana yang berada di wilayah Simpang Raja Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.

Sebagaimana yang disampaikan Andi Purnama, Kepala Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK Wilayah II bahwa tujuan kedatangan KPK ke Kabupaten PALI adalah untuk melakukan rapat koordinasi dengan kepala daerah, rapat evaluasi program pencegahan korupsi terintegrasi, rapat penyelesaian aset bermasalah, dan rapat percepatan sertifikasi aset Pemda, dilansir dari
radarpalembang.sumekd.co

“Nah pada rapat penyelesaian aset bermasalah, muncullah lahan di Pemdas ini dan kita datang ke lokasi. Lahan ini administrasi dan laporannya masih di Kabupaten Muara Enim,” ucapnya.

Ditambahkannya bahwa KPK akan membantu proses pengembalian aset tersebut, tetapi butuh proses dan mempelajari terlebih dahulu undang-undang yang mengatur masalah itu.

Sementara itu, Jhon Edi, Humas PT Surya Bumi Agro Langgeng menyatakan bahwa apabila lahan perkebunan kelapa sawit PT Pemdas diserahkan ke PALI, pihaknya tidak mempermasalahkannya, dan siap melanjutkan kerjasama asalkan pola kerjasamanya tidak berubah.

“Lahan di sini ada 386 hektare, yang ditanami ada 366 hektare. Dalam permasalahan ini kami bersikap netral. Apakah mau ke Muara Enim atau ke PALI yang penting pola kerjasamanya tidak berubah,” kata Jhon Edi. (Ab)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *