Muara Enim
medianusantaranews.com
Unjuk Rasa Gabungan Penggiat Kontrol Sosial Kabupaten Muara Enim jilid 2 kembali digelar di halaman Kantor Bupati Kabupaten Muara Enim, Selasa (16/07/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kekecewaan dan kemarahan Insan Penggiat Kontrol Sosial Kabupaten Muara Enim terhadap Dr H Ahmad Rizali MA yang merupakan Pj Bupati Kabupaten Muara Enim sudah tidak main – main lagi.
Dari pantauan media ini langsung di lapangan, Pengunjuk rasa berkumpul di terminal Muara Enim, selanjutnya melakukan long march menuju kantor Bupati Muara Enim melalui jalan protokol lintas Nasional Muara Enim dengan membentangkan spanduk dan karton dengan tulisan mengecam perbuatan Ahmad Rizali.

Ini tulisan Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali di WA group, yang mengundang reaksi penggiat kontrol sosial Muara Enim dan Sumsel
Setiba di depan Kantor Bupati Muara Enim, pengunjuk rasa sudah dihadang oleh Satuan Pol PP dan pasukan pengaman dari Polres Muara Enim dengan menutup pagar kantor Bupati Muara Enim.
Namun itu tidak berlangsung lama, setelah bernegosiasi antara perwakilan pengunjuk rasa dengan satuan pengaman meminta agar tidak terjadi unjuk rasa anarkis, maka pintu pagar kantor Bupati Muara Enim pun dibuka
Didepan kantor Bupati Muara Enim pengunjuk rasa mulai melakukan orasi secara pergantian.
Dari suara teriakan orasi yang disampaikan para orator pengunjuk rasa ada beberapa poin sebagai pemicu utama yang telah dibuat oleh Ahmad Rizali, yakni Pertama Pj Bupati Kabupaten Muara Enim Ahmad Rizali sudah mengeluarkan tulisan di WA group yang dinilai melecehkan para Penggiat Kontrol Sosial di Kabupaten Muara Enim, kedua Ahmad Rizali sudah berani membawa – bawa nama suku / daerah dimana ia berasal, hal ini dianggap sebagai suatu perbuatan yang ingin memecah belah atau mengkotak – kotakan persatuan masyarakat di Kabupaten Muara Enim yang homogen.

Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali disinyalir juga menulis dengan membawa nama daerah/suku
Salah satu orator, Endang Suparmono dalam orasinya mengatakan apa yang telah diperbuat Ahmad Rizali sangat tidak mencerminkan dengan gelar Doktor (Dr) bahkan kata Endang, pejabat setingkat RT pun tidak melakukan itu.
Endang mengucapkan, sesuai tuntutan gabungan penggiat kontrol sosial Kabupaten Muara Enim dalam unjuk rasa yang sudah dua kali dilaksanakan, karena Ahmad Rizali sudah menciptakan kegaduhan, maka diminta agar Ahmad Rizali yang saat ini masih sebagai Pj Bupati Muara Enim segera angkat kaki dari Bumi Kabupaten Muara Enim.
” Ahmad Rizali, sejak menjadi Pj Bupati Muara Enim sudah menciptakan kegaduhan di Kabupaten Muara Enim, maka kami minta Ahmad Rizali segera angkat kaki dari Bumi Kabupaten Muara Enim,” ucap Endang.
Sedangkan Junizar, dalam orasinya menyinggung Ahmad Rizali dalam chating nya ada membawa – bawa nama suku / daerah Ahmad Rizali berasal. Hal itu sambung Junizar sangar tidak dibenarkan karena ada indikasi bertujuan memecah belah persatuan dan kesatuan antar masyarakat Muara Enim yang selama ini sudah terjaga dengan baik.
” Ahmad Rizali sudah membawa – bawa nama daerah asalnya, Tanjung Sakti – Lahat, hal itu ada indikasi ingin menciptakan perpecahan di masyarakat Kabupaten Muara Enim. Padahal persatuan di Kabupaten Muara Enim sangat terjaga dengan baik selama ini,” ujar Junizar.
Junizar mengatakan, diminta agar Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali segera turun untuk menghadapi pengunjuk rasa guna mempertanggung – jawabkan apa yang sudah ia perbuat.
” Kami minta Pj Bupati Kabupaten Muara Enim segera turun menghadapi kami, kami minta Ahmad Rizali bisa pertanggung – jawab dengan meminta maaf atas apa yang telah ia perbuat,” kata Junizar.
Bahkan dengan tegas Junizar mengatakan Warga Kabupaten Muara Enim tidak ingin lagi di Pimpin oleh sosok seperti Ahmad Rizali, karena sosok ini sudah menciptakan kegaduhan sangat masif. Jadi diminta kepada Kementerian Dalam Negeri untuk segera mencopot Ahmad Rizali segera.
Orator – orator yang lain seperti Reza Sanur, H Ardiansyah, Anton Dequin, Rudi AWDI, Doni, dan lain – lain juga senada menyuarakan agar Pj Bupati Muara Enim segera di copot dan bisa turun menemui pengunjuk rasa.
Hingga sekitar pukul 12.00 WIB, Pj Bupati Muara Enim belum juga turun untuk menemui para pengunjuk rasa. Akhirnya Pemkab Mura Enim mengutus Asisten 1 H Mat Kasrun dan Asisten 2 H A Yani Heriyanto untuk menemui para pengunjuk rasa.
Namun sayangnya apa yang disampaikan Asisten 1 dan Asisten 2 kepada pengunjuk – rasa, tidak memuaskan hati para pengunjuk rasa, sehingga massa pengunjuk rasa masih terus bertahan di Kantor Bupati Muara Enim sampai makan siang bersama didepan pintu masuk Kantor Bupati Muara Enim.
Unjuk rasa ini tetap terkendali, terakhir, Tokoh masyarakat Kabupaten Muara Enim, Yusrin Danseri menyampaikan kepada Asisten 1 dan Asisten 2 Pemkab Muara Enim, karena unjuk rasa yang sudah dilaksanakan dua kali ini belum ada realisasi yang jelas, maka Penggiat Kontrol Sosial Kabupaten Muara Enim akan mengadakan unjuk rasa jilid III dengan massa yang lebih besar lagi. Setelah itu massa pun bubar (Tim)