Prabumulih, medianusantaranews.com
Data terakhir 2017 hingga 2018, Siapa sangka kalau kota Prabumulih Sumatera Selatan ternyata sebagai kota kedua terbesar di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang tinggi dari 17 Kabupaten Kota yang tersebar di Provinsi Sumatera Selatan.
Hal ini disampaikan oleh Pjs Walikota Prabumulih H Richard Cahyadi AP MSi disetiap pidatonya agar diketahui publik setelah dia dilantik sebagai Pjs Kota Prabumulih menggantikan Ridho Yahya sebagai kandidat Walikota Prabumulih pemilukada serentak 2018.
Bahkan katanya masalah ini akan menjadi perhatian serius serta tantangan berat bagi dirinya, agar pengangguran dikota nanas ini bisa berkurang.
Padahal menurutnya, Kota Prabumulih merupakan kota yang memiliki sumber daya alam yang kaya. Seharusnya katanya bisa dimenfaatkan dan dikelolah sebaik mungkin.
“Jumlah ini diketahui berdasarkan data dari statistik Porvinsi Sumsel. Angka pengguran di Prabumulih ini terus mengalami peningkatan sejak dua tahun terakhir, setelah Kota Palembang. Peningkatanya mencapai 6,8 persen,” ujar Richard kepada wartawan, Minggu (11/03).
Masih kata dia, meningkatnya jumlah angka pengangguran ini, tentu saja akan menambah deretan panjang jumlah angka kemiskinan di kota Prabumulih. Untuk itu lanjutnya perlu diciptakan program kerja nyata yang bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran tersebut.
“Memang program yang sudah ada selama ini cukup baik, namun belum bisa memecahkan solusi dalam mengurangi angka pengangguran. Tinggal lagi bagaimana caranya kita untuk bisa menciptakan suatu program yang bisa menyedot lapangan pekerjaan untuk masyarakat,” katanya.
Dituturkan Richard lagi, bahwa hal utama yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi angka pengangguran adalah membuka diri kepada pihak ketiga yang ingin berinvestasi di Kota Prabumulih.
Dengan demikian lanjutnya, melalui investasi yang dilakukan oleh pihak ketiga diharapkan bisa menjadi solusi dalam menyerap tenaga kerja lokal.
“Kita harus bisa membuka diri dengan pihak ketiga, memberikan kemudahan bagi para investor dalam hal pemberian izin usaha. Sehingga dengan ini para investor akan menjadi tertarik untuk berinvestasi di Prabumulih,”
Kondisifitas pemerintah daerah menjadi point penting dalam menarik para investor untuk berinvestasi. Terlebih lagi Provinsi Sumsel dikenal sebagai wilayah zero konflik yang menjadi acuan bagi para investor dalam menginvestaiskan bisnisnya.
“Peluang inilah yang harus kita manfaatkan untuk menarik sebanyak mungkin para investor untuk masuk. Tinggal lagi bagaimana komitmen pemerintah daerah dengan para investor untuk menyerap tenaga kerja lokal. Setidaknya ada 70 persen tenaga kerja lokal harus diberdayakan di setiap perusahaan, sesuai dengan bidang dan keahlian yang dimiliki oleh masyarakat,” Terang Richard
Disamping itu tambahnya bahwa program kerja yang dilakukan oleh pemerintah daerah juga harus selaras dengan program yang dijalankan oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Jangan sampai program di daerah berseberangan dengan program pemerintah provinsi maupun pusat.
“Jika program pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi satu sama lain maka program ini akan berjalan dengan baik,” jelasnya.
(Ab)