Kritikan Tokoh dan Warga Tungkal Ilir Patut Dihargai

#Fakta Sarana Jalan Darat Terputus#

Banyuasin,medianusantaranews.com- Kondisi saat ini tidak bisa bebas dilalui dengan nyaman bahkan banyak para tokoh dan warga setempat mengeluh dan mengkritisi kinerja dinas terkait dianggapnya gagal menjalankan tugas dalam kabinet Banyuasin Bangkit, Aman dan Sejahtera sepertinya itu masih jauh panggang dari api istilahnya, karena saat ini ruas jalan dari Dusun 6 Desa Keluang menuju ke Desa Puyuh tak selayaknya sarana jalan itu benar adanya.

Kerusakan ruas jalan penghubung desa itu selain memang datang Musim hujan ditambah kurang perhatian Pemerintah serta para anggota wakil rakyat baik dari Kabupaten maupun Provinsi juga tidak ada kepedulianya Perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut, ujar Mustopa kepada media ini beberapa saat yang lalu.

Mustopa mengatakan, untuk diwilayah Kecamatan Tungkal Ilir sejak masih ada dalam wilayah Kabupaten Muba dulu, walau kami berada di desa pinggiran jauh dari pusat ibukota, tapi tak sampai separah ini kondisi ruas jalan didesanya, mengapa justru berpisah dan berdiri kabupaten sendiri justru kini daerah kami nyaris tak diperhatikan, ditambah ada perusahaan migas yang armadanya selalu memanfaatkan jalan desanya, tapi justru kehidupan masyarakat dibuatnya sengsara, akibat sarana jalanya semakin rusak.

Pantauan media ini, kerusakan jalan di desa-desa terdapat di Mukut disana ada tiga desa yang sarana transportasi jalan darat hancur total, jangankan kendaraan roda empat, untuk pengendara roda dua saja banyak yang tidak sanggup melintas lagi.

Kasihan bagi para pekerja buruh harian, mereka rela berjalan kaki puluhan kilo meter sekedar boleh sesuap nasi. Miris lagi yang dialami para pelajar disana, harus berjalan menuju ke sekolah tanpa bersepatu pun harus menerima resiko telat tiba di sekolahnya.

Terasa sekali jika tiba waktu malam hari memasuki di wilayah SP1, SP2 dan SP3 dalam diwilayah Mukut sepertinya Desa yang tanpa penghuni lagi, padahal di-3 Desa tersebut tingkat produksi petaninya cukup baik, tapi tidak didukung adanya sarana jalan yang memadai.

Untuk itu para tokoh dan warga sengaja mengkritisi banyak pihak agar masalah kerusakan jalan desa itu dipedulikanya. “Jadilah upaya dari pemerintah daerah Banyuasin sudah memberikan anggaran untuk ruas jalan corbeton dijalan utama sepanjang lebih 10 kilometer, tapi justru Tokoh Masyarakat dan warga setempat mengkritisi kinerja pejabat dari dinas terkait dianggap gagal dalam menjalkan tugasnya”, terang Abah Geger dijumpai langsung oleh media ini dirumahnya.

Abah Geger minta tindaklanjut Pemkab dan wakilnya di DPRD jangan pura-pura tak tau dan jangan butuh suaranya saja, coba lihat fakta kebenaran dilapangan, kalau ruas jalan menuju desa lain nyaris menyeluruh mengalami kerusakan yang sangat fatal.

Mantan wakil rakyat 2014-2019 tersebut juga mendesak pada pihak perusahaan baik milik negara maupun swasta yang operasinya diwilayah Tungkal ini ada kepedulianya untuk perawatan sarana jalan yang ada di desa-desa dan kepada para Pemerintah Desa pun janga tidak punya program untuk pemeliharaan jalan dengan bermitra berbagai lapisan.

Lanjut Abah, untuk membantu upaya dari Pemerintah Daerah, dari warga telah berupaya membantu memelihara ruas jalan poros dengan memasang portal Dengan tujuan membatasi beban tonase kwalitas jalan agar masyarakat pengguna jalan bisa lebih nyaman, maka kami buat kesepakatan setiap melintas kendaraan roda empat dan kendaraan angkutan kami minta retribusinya.

“Percuma juga yang baik dijalan poros saja, jika jalan di desa-desa masih tidak bisa dilalui, maka peran aktif dari pihak perusahaan untuk desa-desa penyangga itu sangat lebih penting, sehingga dapat bantu meringankan beban anggaran dari dana yang dikelola Pemerintah Daerah”, ucap Abah sekaligus menutup omongan.(cw-roni)

Editor : Waluyo.

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *