BANYUASIN,-Debat publik yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuasin, di Graha Sedulang setudung. Rabu (18/04/18) banyak dikeluhkan masyarakat Banyuasin bahkan oleh pendukung dari kelima calon, Pasalnya, masyarakat pedukung yang sengaja datang untuk melihat langsung Paslon yang didukungnya melakukan debat yang digelar di Graha Sedulang Setudung ternyata tidak dapat menyaksikan.
Lebih kecewanya lagi pihak penyelenggara tidak menyediakan layar lebar yang disiapkan diluar gedung, padahal tujuan kami datang jauh-jauh ketempat ini hanya ingin melihat dan wakil bupati yang memaparkan visi-misi dan pada debatnya.
Bagi masyarakat dan pendukung yang gagal melihat calonnya debat tersebut dikarenakan tidak adanya Id Card, dari infomasi bahwa untuk massa yang dapat masuk hanya 50 orang dari masing-masing calon. Sebenarnya tidak dapat masukkan gedung tidak apa asal ada Giant Screen atau Televisi layar lebar di pasang diluar gedung supaya kami juga dapat menyaksikan Debat Publik Calon Bupati Banyuasin Periode 2018-2023, ucap Agustaf kepada wartawan media ini (18/04/2018).
Agustaf (30) menambahkan, bahwa dirinya sangat menyayangkan debat publik yang dilaksanakan oleh KPU itu sifatnya terbatas. “Seharusnya diluar ruang debat, disediakan juga Giant screen ( televisi layar besar -red) agar masyarakat pendukung maupun non relawan atau partisipan bisa menyaksikan yang akhirnya dapat menentukan pilihan mereka.” ungkapnya.
Dia juga mengingatkan kepada KPU Banyuasin agar pelaksanaan Debat Publik kedua nanti tidak seperti saat ini. “Saya minta debat pablik kedua nanti, pelaksana menyediakan Giant sreen, mengingat anggaran Pemilu sangat besar. Jangan nanggung, sebab ini pesta demokrasi rakyat Banyuasin, milik orang Banyuasin, untuk menentukan pemimpin mereka”, tegasnya.
Hal senada diungkapkan, Saiful (38) Warga Pangkalan balai, yang baru saja pulang dari menyadap karet mengaku penasaran apa yang ada didalam Graha Sedulang setudung.
“Ya informasinya ada debat Publik dan saat saya pulang dari menyadap karet di belakang perkantoran ada ramai-ramai di dekat masjid Al-Amir Pemkab Banyuasin, saya pulang dan ganti baju , saat saya pengen masuk ternyata harus ada Id Card, dan saya penasaran apa yang ada didalam sana, dan apa janji calon kami serta debatan mereka” ujarnya sedih.
Dia juga mengatakan meskipun masyarakat biasa tidak bisa masuk, semestinya diluar gedung Graha Sedulang Setudung ada Televisi layar besar. “Ya mestinya ada layar diluar Graha ini, agar kami juga bisa menyaksikan aksi para calon berdebat dan menyampaikan visi misi mereka, Ya. Kecewa juga sih kalau begini”, bilangnya sangat-sangat kecewa sekali, padahal acara itu masa depan kehidupannya.
Kekecewaan juga dialami awak media Asta dan kawan-kawan, saat masuk kelokasi sudah menunjuk id cart baik dari medianya maupun id cart dari KPU, tetapi oleh oknum pelaksana tetap dilakukan penggeledahan dan akhirnya sebagian alat kerjanya disita dan akhirnya hilang dan petugas saat ditanya saling melempar permasalahanya.(waluyo)