Berantas Kemiskinan Pemprov Lampung Berdayakan KUBE
Bandarlampung,Medianusantaranews.com – Pemerintah Provinsi Lampung tetap konsisten dalam mengupayakan terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu program yang berhubungan langsung dengan keluarga miskin yakni program Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
KUBE dibentuk oleh masyarakat miskin untuk memberdayakan dirinya dan kelompok dengan memanfaatkan bantuan modal usaha melalui program Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) untuk mengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Jumlah anggota KUBE sebanyak 10 Keluarga miskin yang telah terdaftar dalam Basis Data Terpadu. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung pada saat membuka acara Bimtek KUBE (30/08/2018) di Kabupaten Tanggamus.
Selanjutnya Sumarju mengatakan; pada hakekatnya dibentuk dari, oleh dan untuk anggota kelompok; pengurus KUBE dipilih dari anggota kelompok yang mau dan mampu mendukung pengembangan KUBE, memiliki kualitas seperti kesediaan mengabdi, rasa keterpanggilan, mampu mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan anggotanya, mempunyai keuletan, pengetahuan dan pengalaman yang cukup serta yang penting adalah merupakan hasil pilihan dari anggotanya.
Di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2018 KUBE yang akan dibantu sebanyak 30 kelompok untuk program KUBE Pedesaan dan 260 kelompok untuk KUBE-PKH dan UEP Daerah Pesisir sebanyak 300 Kepala Keluarga.
Mengingat adanya perubahan kebijakan pemerintah mengenai bantuan sosial pangan “Rastra” yang bersifat langsung kepada masyarakat ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dimana pencairan BPNT melalui e-warong/Kube Jasa maka disarankan bantuan modal usaha ini dimanfaatkan untuk modal e-warong/Kube Jasa.
“disarankan untuk kelancaran pelaksanaan BPNT agar bantuan modal usaha ini dipergunakan untuk usaha warung manisan” harapnya.
Transformasi ini akan membangun kebiasaan masyarakat untuk menabung, mengubah perilaku konsumtif menjadi produktif dan dari masyarakat bertransaksi tunai menjadi cashless society.
Prinsip dasar dari BPNT yakni Kube Jasa atau elektronik warung gotong royong (e-warong) yang mudah dijangkau dan digunakan oleh KPM; Memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada KPM tentang kapan, berapa, jenis, dan kualitas bahan pangan dengan preferensi; Mendorong usaha eceran rakyat melalui Kube Jasa/e-warong untuk melayani KPM dan memberikan akses jasa keuangan kepada KPM.
“Dinas Sosial Kabupaten Tanggamus segera berkoordinasi dengan Bank Himbara dalam penyediaan alat pembayaran transaksi non tunai atau Electronic Data Capture(EDC)”. Pungkasnya.
Sementara itu Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Tanggamus; Firman Ranie mengatakan bahwa penerima bantuan Rastra di Tanggamus sebanyak 41.518 KPM; sedangkan validasi data miskin sedang dalam proses penyelesaian.
“Kepada para peserta Bimtek agar dapat memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat meningkatkan pendapatan anggota KUBEnya”.katanya
Mantan Kadis Perhubungan Kabupaten Tanggamus menegaskan Kepala Dinas Sosial agar segera melakukan koordinasi dengan Bank Mandiri.
“Dinas Sosial Kabupaten Tanggamus segera berkoordinasi dengan Bank Himbara khususnya Bank Mandiri dalam penyediaan alat pembayaran transaksi non tunai atau Electronic Data Capture(EDC) dan segera lakukan pemetaan sebaran KPM guna menentukan lokasi e-warong sebagai agen penyaluran BPNT”. Pungkasnya.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tanggamus; Rustam mengatakan bahwa bersama Perangkat Desa, TKSK dan PSM sedang melakukan validasi data keluarga miskin juga sedang menginventarisir KUBE yang masih berjalan khususnya bidang warungan. Hasil inventarisasi akan dijadikan agen penyaluran bantuan pangan khususnya beras dan telor. (Red)