Sumatera Selatan
medianusantaranews.com
Setiap tahun Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan ada menganggarkan tambal sulam jalan atau pemeliharaan jalan berkala dari akses jalan Simpang Belimbing Kabupaten Muara Enim – Kabupaten PALI hingga Kabupaten Musi Banyuasin dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan atau sebaliknya.
Namun dalam pelaksanaannya sering menimbulkan kebingungan di masyarakat. Pasalnya karena selain di akses jalan di maksud sering dianggarkan beberapa paket juga cara pengerjaannya tidak sesuai dengan harapan masyarakat, bahkan nama judul paket proyeknya pun tidak sesuai dengan lokasi yang harus dikerjakan pelaksananya.
Contohnya, seperti yang sedang dikerjakan pada saat ini. Salah satu paket proyek tambal sulam jalan dengan aspal di akses jalan mulai dari Kabupaten Musi Banyuasin menuju ke perbatasan Kabupaten PALI.
Logikanya, sesuai dengan nama proyek tersebut, pelaksananya harus menambal sulam titik jalan yang rusak dari Kabupaten Musi Banyuasin (Sekayu) ke Perbatasan Kabupaten PALI.
Sudah dipastikan kalau proyek tambal sulam jalan dengan aspal tersebut berasal dari anggaran Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023. Namun belum diketahui nama paket proyek tersebut dan berapa besar anggaran dananya, karena disekitar lokasi pekerjaan proyek itu tidak diketemukan papan informasi proyek.
Mirisnya lagi sebagaimana hasil tim investigasi langsung ke lapangan, Senin (30/10/2023) bahwa pelaksananya bukan mengerjakan tambal sulam aspal dari Kabupaten MUBA ke perbatasan Kabupaten PALI melainkan sudah jauh masuk ke Kabupaten PALI
Dari pantauan, dalam pengerjaan proyek ini pelaksananya cuma mengaspal jalan yang masih mulus, sedangkan di titik jalan sudah rusak dan berlobang terkesan dilewatkan saja oleh pelaksananya. Lantas keadaan itu sangat tidak sinkron dengan tujuan pemeliharaan berkala akses jalan provinsi dari Kabupaten Musi Banyuasin ke Perbatasan Kabupaten PALI.
” Kami bingung dengan proyek pengaspalan jalan ini, kenapa mengaspal jalan yang masih mulus, bukankah masih banyak titik jalan yang rusak parah dan berlubang di akses jalan ini, seharusnya jalan seperti itu yang perlu ditambal, bukan jalan masih mulus seperti ini,” ujar Rano, salah seorang warga Desa Tanjung Baru Kecamatan Penukal Utara – PALI, Senin (30/10/2023).
Dikatakan Rano, kalau menyimak pengerjaan proyek pengaspalan jalan dari Sekayu ke perbatasan PALI yang dikerjakan saat ini, enak betul pemborongnya cuma melapisi jalan mulus dengan aspal, yang ketebalannya pun dicurigai tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan.
” Proyek ini pun tidak ada papan proyeknya, apa nama proyek ini dan berapa besar dana proyek aspal jalan ini kita tidak tahu,” imbuhnya.
” Menurut kami masyarakat awam, proyek pengaspalan jalan dari Kabupaten Musi Banyuasin (Sekayu) hingga ke perbatasan Kabupaten PALI yang infonya sudah selesai dikerjakan oleh pemborongnya, perlu untuk ditinjau dan perjelas oleh instansi yang terkait,” katanya
” Bahkan jika perlu turunkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Aparat Penegak Hukum untuk melakukan audit, kami curiga proyek pengaspalan jalan ini tidak sesuai manfaat dan spesifikasinya,” pungkasnya.
Selanjutnya dari hasil penelusuran media ini melalui LPSE Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023, bahwa proyek tambal sulam jalan ini diduga adalah:
Nama paket : Pemeliharaan berkala jalan Sekayu -Bts- Kab. Pali
Satuan kerja : Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan
Pagu : Rp. 4.800.000.000.00,.
Hps : Rp. 4.800.000.000.00,.
Pelaksana : PT. BENNI PERMAI (Palembang)
Sementara itu terkait permasalahan ini, pihak kontraktor maupun instansi yang terkait belum bisa di konfirmasi (AE)