Harapan Relawan dan Aktivis Lampung terhadap Kabinet Jokowi

BANDARLAMPUNG (MNN)– Jelang pelantikan dan pengucapan sumpah/janji jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih 2019-2024 hasil pilpres 2019, Ir H Joko Widodo (Jokowi) – Prof Dr (HC) KH Ma’ruf Amin di Jakarta, Minggu (20/10/2019), sejumlah tokoh di Lampung urun bicara soal kriteria kabinet.

Dikutip dari Antara, Sabtu (19/10/2019), Ketua DPD Perhimpunan Bravo-5 Lampung Dr Andi Desfiandi menyatakan ia berharap agar figur kabinet mendatang diisi orang-orang yang memiliki kompetensi mumpuni, berintegritas baik, dan bersih.

“Selain itu, jauh dari korupsi dan proksi asing, serta bersedia 1 kali 24 jam selama 365 hari dalam lima tahun sepanjang 2019-2024 mendatang, banting tulang bagi kemajuan Indonesia. Baik itu yang Presiden Jokowi pilih dari parpol maupun profesional,” kata dia, di Bandarlampung, Sabtu.

Ketua Yayasan Pendidikan Alfian Husin yang diantaranya mengampu IIB Darmajaya ini mengatakan, para menteri kabinet baru nanti harus bisa mengawal dan mengeksekusi kebijakan Presiden Jokowi dengan baik.

Andi yang dikenal publik Lampung sebagai salah satu relawan ‘die harder’ pemenangan politik Jokowi sejak pilpres 2014 itu, juga meminta semua pihak untuk mendoakan dan mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin agar berjalan sesuai harapan rakyat Indonesia.

Saatnya kini, lanjut Ketua Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran Komisariat Daerah Lampung ini, semua komponen bangsa bersatu, dan berbuat kebaikan untuk bangsa dan negara. Apalagi, menurut dia, di tengah ancaman depresi ekonomi dunia yang pasti akan mempengaruhi situasi ketahanan ekonomi Indonesia.

“Terbukti, setiap kegaduhan politik berkepanjangan cenderung lebih banyak akan memperburuk stabilitas ekonomi dan sosial Indonesia,” pungkas Andi, yang juga baru didapuk memangku jabatan Ketua Bidang Ekonomi DPP Perhimpunan Bravo-5 pimpinan mantan Wakil Panglima TNI era Gus Dur, Jenderal TNI Purn Fachrul Razi ini.

Sementara, salah seorang aktivis 98 asal Lampung, Muzzamil mengatakan terkait kabinet baru pemerintahan baru Jokowi-Ma’ruf Amin, harus diisi oleh orang-orang yang memiliki semangat membangun negeri.

“Pembantu presiden harus memiliki semangat baru, (dengan) kolektif kerja baru, dan nomenklatur kementerian baru, tantangan baru, tetapi tetap dibaluti dengan kedalaman strategis kombinatif, penerus Kabinet Kerja,” kata relawan Jokowi-Ma’ruf, Kasatgas Opini Publik Bravo-5 Lampung itu.

Hal tersebut, lanjut Muzzamil, selaras dengan keinginan Presiden Jokowi yang notabene petahana, bahwa akan tancap gas sesaat usai kabinet terbentuk. Menurut dia, anggota kabinet baru tak perlu ragu ikuti ritme “gercep”, gerak cepat RI-1.

“Saya termasuk yang meyakini dua hal terkait komposisi kabinet ini. Yakni, zaken kabinet dan kabinet milenial. Ada pun tarik ulur konfigurasi menteri asal parpol, akan larut dengan sendirinya,” jelas pria yang kini juga menekuni jurnalisme warga ini.

Menurut dia, yang belakangan didapuk pula menjadi Dewan Pengarah Badan Pengurus Daerah (BPD) Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (ALMISBAT) Lampung itu, ciri khusus model kepemimpinan politik partisipatif-teknokratik Jokowi-Ma’ruf Amin, dengan sendirinya bakal menenggelamkan hasrat terselubung kepentingan partisan didalamnya.

Muzzamil mengingatkan petikan pidato Visi Indonesia oleh Jokowi, 16 Juni 2019 lalu. “Saya lima tahun ke depan Insya Allah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini, akan kita kerjakan,” ujaran Presiden Jokowi saat itu, dikutipnya.

“Jadi, mengikuti instruksi Presiden Jokowi, kita harus optimis, optimis, dan optimis, untuk Indonesia unggul dan maju,” imbuh Ketua Badan Pekerja Centre for Democracy and Participative Policy Initiatives Studies (CeDPPIS) sejak medio 2002 silam itu.

Ia meyakini portofolio kabinet periode kedua Jokowi akan mampu menerjemahkan visi misi RI-1. “Kabinet ini kabinet pencerahan, pendadaran apa itu SDM Unggul Indonesia Maju, jawaban dari jutaan asa 265 juta jiwa rakyat Indonesia meniti jalan jadi bangsa pemenang,” pungkasnya, yang masuk juga dalam jejaring relawan alumni SMA dan perguruan tinggi pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, Forum Alumni Nusantara (FAN). [red]




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *